Berantas Terorisme, Rusia-Indonesia Sepakati Kerja Sama Intelijen

Rusia dan Indonesia memiliki tantangan yang sama dalam menangani terorisme.

Untuk memberantas terorisme, pemerintah Indonesia dan Rusia akan bekerja sama dalam pertukaran informasi intelijen. Demikian hal tersebut dilaporkan kantor berita ANTARA, mengutip pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (9/2), usai bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.

"Dalam penanganan terorisme, kami akan bertukar informasi intelijen," kata Luhut. Kepada pers, Luhut menilai baik kemampuan intelijen Rusia dalam memerangi terorisme, terlebih negara tersebut terlibat langsung dalam permasalahan di Timur Tengah.

Kepada ANTARA, Luhut menjelaskan Rusia dan Indonesia memiliki tantangan yang sama dalam menangani terorisme.

"Rusia punya operasi yang bisa dilakukan kerja sama dengan Indonesia," kata Luhut.

Selain Luhut, pertemuan dengan Patrushev bersama sejumlah delegasinya, juga dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Bareskrim Komjen Pol Anang Iskandar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Kepala Badan Keamanan Laut Desi Albert Mamahit di Kantor Kemenko Polhukam.

Pertemuan tersebut antara lain membahas mengenai sejumlah hal dalam lingkup militer, penanganan terorisme, intelijen, siber, narkoba, dan hukum.

Setelah dari Jakarta, hari ini, Rabu (10/2), Patrushev akan melanjutkan kunjungannya ke Thailand untuk menghadiri konsultasi ahli di Bangkok dalam rangka kerja sama antara aparat dari Dewan Keamanan Rusia dan Dewan Keamanan Nasional Thailand.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki