Kerap Dituduh Serang Fasilitas Sipil di Suriah, Rusia Harapkan Bukti

Hingga kini tidak ada yang bicara secara rinci mengenai tuduhan tersebut.

Rusia berharap media internasional melaporkan kepada Moskow jika memiliki bukti konkret atas serangan AU Rusia terhadap fasilitas sipil di Suriah. Demikian hal tersebut ditekankan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Kamis (28/1).

"Kami sering kali dituduh bahwa AU Rusia menyerang fasilitas sipil di Suriah. Namun di satu sisi, hal ini sangat menarik untuk dicermati karena tuduhan tersebut hampir selalu dilayangkan oleh Barat," kata Galuzin. Menurut dubes Rusia, berbagai tuduhan tanpa bukti tersebut dipublikasikan oleh media-media yang negaranya mengebom Suriah serta negara-negara lain tanpa berbekal izin apa pun.

"Mereka yang menuduh adalah media-media yang negaranya, pertama, mengebom Suriah tanpa izin apa pun — berdasarkan hukum internasional, dan kedua, mereka adalah media-media yang angkatan udara negaranya telah mengebom dan merusak fasilitas sipil, rumah sakit, dan permukiman di Afganistan, Pakistan, dan bahkan Suriah. Jadi, ini jelas merupakan contoh nyata penerapan standar ganda," kata Galuzin menegaskan.

Pada saat yang sama, Galuzin menekankan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia secara reguler mengadakan konferensi pers di Moskow. Menurutnya, Kemenhan Rusia selalu mengundang pers dari berbagai media internasional serta perwakilan militer internasional di Moskow untuk memaparkan informasi terbaru mengenai apa saja yang Rusia lakukan di Suriah, apa yang telah dibom di Suriah, serta hasil apa yang dicapai. "Bahkan beberapa kali Kemenhan Rusia membuat jumpa pers di pangakalan udara di Suriah, tempat pesawat-pesawat kami memangkal untuk menjalankan misi antiteroris," ungkap sang dubes.

Menurut dubes Rusia, hampir dalam setiap konferensi pers, juru bicara Kemenhan mengatakan kepada seluruh jurnalis dan atase militer yang hadir untuk tak ragu melaporkan ke pemerintah Rusia jika memiliki informasi bahwa AU Rusia menyerang fasilitas sipil di Suriah. "Tolong beri tahu kami, kapan dan di mana hal itu terjadi. Kami pasti akan melakukan penyelidikan atas informasi tersebut," kata Galuzin "Tapi hingga kini tak ada yang bicara secara rinci (disertai bukti-bukti yang mendukung) dan justru hanya memublikasikan tuduhan tak berdasar."

"Hasil dan tujuan operasi militer kami di Suriah sangat jelas. Sejak Rusia bepartisipasi, tentara Suriah berhasil membebaskan banyak kota yang sebelumnya berada dalam kendali ISIS," kata sang dubes. "Kami ingat, selama operasi serangan udara oleh koalisi yang dipimpin AS, ISIS justru behasil melipatgandakan wilayah kekuasaannya di Irak dan Suriah. Jadi, hasil yang kami lakukan jelas, ada buktinya untuk semua orang."

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki