Putin: Sangat Sulit Perangi Korupsi, tapi Kami Tak Akan Menyerah

Rusia tak akan menyerah dalam memerangi korupsi.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku bahwa ia tak bisa mengharapkan hasil yang instan dari perang melawan korupsi di Rusia, demikian hal tersebut dilaporkan Interfax. Namun demikian, sang presiden menegaskan bahwa itu tak berarti bahwa Rusia menyerah memerangi korupsi.

"Intinya, kita tidak mungkin menang melawan korupsi hari ini atau besok. Ini adalah tugas yang sulit, dan bahkan hampir tak bisa dicapai," kata Putin dalam pertemuan Dewan Presiden untuk Melawan Korupsi pada Selasa (26/1).

"Namun, jika kita berhenti (melawan), kondisi ini akan jadi lebih buruk. Satu-satunya pilihan adalah bergerak maju dan terus memerangi korupsi," kata presiden.

Presiden Rusia mengatakan bahwa Undang-undang Antikorupsi di Rusia telah sesuai dengan standar dunia. Tahun lalu, lebih dari 8.800 pegawai negeri Rusia dihukum karena kasus korupsi.

"Baik hukum maupun praktik penerapan Undang-undang Antikorupsi di Rusia telah memenuhi standar internasional. Banyak langkah antikorupsi yang telah dilakukan, kami bahkan memperkenalkan suatu mekanisme yang membantu mengekspos skema korupsi di setiap tingkat pemerintah," kata Putin.

Pada pertengahan September lalu, Rusia mengadakan penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet. Gubernur Republik Komi Vyacheslav Gaizer, wakilnya, dan lebih dari selusin orang dari elit politik daerah ditangkap. Penangkapan ini dilakukan karena  mereka dicurigai mendalangi kelompok penjahat terorganisir. Menurut penyidik, setidaknya selama sembilan tahun, kelompok ini telah terlibat dalam korupsi anggaran negara melalui skema yang melibatkan afiliasi dengan kerabat terdakwa perusahaan.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki