Indonesia tercatat memiliki wakil dalam GGE serupa terakhir kali pada tahun 2011.
Getty Images/FotobankRusia minta Indonesia untuk menempatkan perwakilan tenaga ahli di bidang cyberspace (dunia maya) di PBB dalam keanggotaan Group of Governmental Experts (GGE) mengenai keamanan informasi. Demikian informasi tersebut dikabarkan kantor berita ANTARA, mengutip pernyataan Deputi VII Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Agus R. Barnas pada Minggu (24/1).
"Usulan ini terutama disampaikan oleh Pemerintah Rusia melalui Nota Diplomatik Perutusan Tetap Federasi Rusia untuk PBB di New York," kata Barnas.
Barnas menyebutkan, Pemerintah Rusia menilai partisipasi Indonesia sangat berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kinerja GGE. Karena itulah, Pemerintah Rusia mengusulkan agar Indonesia dapat turut serta dalam keanggotaan tersebut.
"Kita diharapkan bisa memasukkan tenaga ahli dari Indonesia ke dalam komposisi GGE sebelum batas akhir finalisasi susunan keanggotaan GGE," kata Barnas sebagaimana yang dikutip portal berita online Okezone.com.
"GGE akan terdiri dari para ahli yang mewakili 25 negara yang akan dipilih oleh sekjen PBB berdasarkan proporsi alokasi geografis yang merata atau equitable geographical distribution," kata Barnas menambahkan.
Menanggapi hal ini, Pemerintah RI melalui Direktorat Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, telah mengirim surat kepada Deputi VII Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, khususnya kepada Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional (DK2ICN) perihal usulan pengajuan wakil Indonesia dalam keanggotaan GGE tersebut.
Barnas yang juga merupakan ketua DK2ICN berharap Indonesia segera dapat menempatkan wakilnya di GGE.
Indonesia tercatat memiliki wakil dalam GGE serupa terakhir kali pada tahun 2011.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda