Rusia berharap kerja sama militer-teknis dengan Iran dapat berkembang setelah semua sanksi yang membatasi pasokan ke negara tersebut dicabut, demikian disampaikan perwakilan kepresidenan Rusia untuk kerja sama militer-teknis pada harian Izvestiya.
"Saat semua sanksi dicabut, saya rasa kami akan mengembnagkan lingkup kerja sama militer-teknis dengan serius, dan kami berharap ada proyek yang sangat besar di masa mendatang," kata Vladimir Kozhin.
"Ketertarikan Iran sangat besar. Mereka sangat serius hendak memperbaharui seluruh angkatan bersenjata mereka. Mengingat Iran merupakan negara besar dengan angkatan bersenjata yang juga besar, tentu saja pembicaraan tersebut akan mendiskusikan kontrak raksasa yang bisa bernilai miliaran dolar AS," kata Kozhin.
Sebelumnya, ia menyebutkan bahwa Rusia mulai mengirim sistem misil pertahanan udara S-300 untuk Iran sebagai bagian dari kontrak yang tertunda akibat sanksi Dewan Keamanan PBB.
Pada awal November, kontrak pasokan baru untuk sistem tersebut mulai berlaku. Kontrak tersebut dilaksanakan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut pelarangan pasokan senjata itu untuk Teheran. Dilaporkan, Iran menerima versi S-300PMU-2.
Kozhin juga menyampaikan bahwa Iran tertarik membeli semua tipe persenjataan Rusia, tak hanya sistem S-300.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Baca lebih banyak mengenai Kerja Sama Rusia-Iran >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda