Dari kiri ke kanan: Direktur Dewan Bisnis Rusia-Indonesia Mikhail Kuritsyn, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Wakil Kepala Dewan Bisnis Indonesia-Rusia (IRBC) Didie W. Soewondho seusai Forum Bisnis Rusia-Indonesia yang diadakan di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (2/12).
Fauzan Al-RasyidMenurut Kuritsyn, Rusia memiliki banyak tempat ziarah bersejarah yang cocok bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. “Rusia memiliki banyak tempat yang memiliki kaitan sejarah dengan Islam. Ada beberapa wilayah di Rusia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Sebagi contoh, Sidang Komisi Bersama yang diadakan pada April lalu, dilaksanakan di Kazan, di Republik Tatarstan. Mayoritas penduduk di Tatarstan adalah muslim,” kata Kuritsyn menjelaskan.
Sementara, dari sisi Indonesia, Kuritsyn berpendapat bahwa larangan Pemerintah Rusia terhadap warga negaranya untuk tidak mengunjungi Mesir dan Turki harus diambil Pemerintah Indonesia sebagai peluang untuk menarik lebih banyak wisatawan Rusia ke Indonesia.
Perlu Penerbangan Langsung
Untuk mendukung komitmen Rusia demi membawa arus wisatawan Rusia ke Indonesia, pada sesi penutupan forum, Kuritsyn menyampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang turut hadir dalam acara tersebut bahwa Rusia siap berinvestasi untuk membangun perhotelan di Indonesia.
“Dalam hal ini, Rusia tidak akan menunggu sampai Indonesia siap membangun berbagai sarana dan fasilitas penginapan. Rusia akan berinvestasi untuk membangun kebutuhan tersebut di Indonesia. Kami siap demi meningkatkan jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia.”
“Sayangnya, satu hal yang kurang, kita belum mempunyai penerbangan langsung dari Moksow ke Jakarta, dan sebaliknya. Jadi, Bu, saya mohon, kami perlu penerbangan langsung,” kata Kuritsyn kepada Menteri Susi. “Kami harap hal tersebut bisa terwujud di tahun depan.”
Menanggapi hal tersebut, Menteri Susi yang kini juga bertanggung jawab atas penanaman investasi Rusia di Indonesia mengatakan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia. Ia meminta telah meminta dubes Rusia untuk memberikan segala daftar masalah, daftar yang harus dikerjakan, daftar yang sudah dikerjakan, dan daftar yang ingin dilakukan dari pihak Rusia.
“Hal ini (soal penerbangan langsung) sebenarnya bisa dilakukan. Saya akan bicarakan dengan Arif Wibowo dari Garuda Indonesia. Kami akan menindaklanjuti hal ini dengan pihak Garuda,” kata Menteri Susi menegaskan.
“Pariwisata Indonesia memang punya potensi yang sangat besar.Ada kejadian yang tak kita inginkan (soal penembakan Su-24 oleh AU Turki -red.) terjadi, tapi kita tetap bisa memanfaatkan situasi ini. Turis Rusia kini diimbau untuk tidak pergi ke Turki dan Mesir. Padahal, ada banyak warga Rusia yang berwisata ke sana. Dengan adanya peraturan tersebut, kita seharusnya bisa menarik wisatawan Rusia ke Indonesia,” katanya menambahkan.
“Rusia juga mengatakan siap untuk membang hotel dan berinvestasi. Pak Presiden pesan, investasi apa pun, kecuali di bidang sumber daya alam (harus lebih hati-hati), harus didukung karena kita perlu infrastruktur, teknologi, dan kerja sama bisnis, dan sebagainya.”
Forum Bisnis Rusia-Indonesia yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis Rusia-Indonesia dan Dewan Bisnis Indonesia-Rusia ini secara rutin diadakan setiap tahunnya. Dalam forum ini, para peserta mempresentasikan proyek kerja sama terbaru di bidang pembangunan infrastruktur transportasi dan energi, penerbangan, antariksa dan maritim, termasuk beragam solusi terbaru untuk bidang kedokteran, sistem navigasi satelit dan penginderaan jauh, pertambangan dan pengolahan sumber daya alam, serta perbankan dan keuangan.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda