Pesawat Su-34 di Suriah Luncurkan Serangan Mendadak dengan Misil

Misil tersebut mampu menghantam target udara di jarak 60 kilometer.

Pesawat pengebom-tempur Rusia Sukhoi Su-34 (julukan NATO: Fullback) pertama kalinya meluncurkan misil udara-ke-udara jarak dekat dan menengah dalam misi tempur di Suriah sebagai perlindungan, demikian disampaikan juru bicara Angkatan Udara Rusia Kolonel Igor Klimov, Senin (30/11).

"Pesawat pengebom-tempur Rusia Sukhoi Su-34 pertama kalinya bertempur tak hanya menggunakan bom udara OFAB-500 dan bom kendali KAB-500, namun juga misil udara-ke-udara jarak dekat dan menengah. pesawat tersebut dilengkapi dengan misil untuk pertahanan mereka," terang Klimov.

Menurut Klimov, misil dilengkapi dengan perangkat pencari target dan mampu menghantam target udara dari jarak 60 kilometer.

Pesawat tempur AU Turki F-16 menembak jatuh pesawat pengebom Rusia Sukhoi Su-24M, Selasa (24/11), karena dituduh melanggar ruang udara Turki. Kru pesawat berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar, namun salah satu dari dua pilot tewas akibat tembakan dari darat. Pilot kedua berhasil diselamatkan setelah dilakukan operasi SAR selama 12 jam. Dalam proses evakuasi kru Su-24M, sebuah helikopter Mi-8 hilang dan seorang marinir kontrak terbunuh.

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa Su-24M saat itu masih berada di wilayah Suriah dan tak melanggar ruang udara Turki.

Untuk melindungi pesawat Rusia di Suriah, sistem pertahanan udara canggih S-400, yang memiliki jangkauan 400 kilometer, ditempatkan di markas Hmeimim. Selain itu, rudal jelajah Rusia Moskva yang dilengkapi dengan sistem pertahanan udara Fort (versi laut S-300) telah mencapai pesisir Suriah.

Menteri Pertahanan Rusia mengingatkan bahwa pesawat serang Rusia akan didampingi oleh pesawat tempur saat melakukan serangan dadakan, yang akan menghancurkan semua target potensial yang berbahaya.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengingatkan bahwa serangan Turki akan menciptakan 'konsekuensi serius' bagi hubungan Rusia-Turki.

Pasukan Dirgantara Rusia mulai melancarkan serangan pada fasilitas teroris ISIS dan Jabhat al-Nusra di Suriah sejak akhir September lalu atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki