Pemimpin Chechnya Tuduh Turki Berkhianat

Ramzan Kadyrov menyebutkan, ia yakin Turki akan menyesalkan insiden penembakan pesawat Rusia untuk waktu lama.

Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov menuduh Turki berkhianat dan yakin pemerintah negara tersebut akan menyesali insiden penembakan pesawat Rusia di langit Suriah untuk waktu lama. 

"Saya yakin Turki akan menyesali hal ini untuk waktu yang lama. Mereka yang bicara tentang pertemanan dan kerja sama di tiap kesempatan seharusnya tak berkhianat," kata Kadyrov dalam halaman media sosialnya.

"Saya merasa perlu menyatakan bahwa saya, Republik Chechnya, dan seluruh warga Chehcnya siap memenuhi perintah presiden Rusia. Kami punya pasukan terlatih dan ribuan sukarelawan. Kami siap menunggu perintah. Anda akan melihat bagaimana patriot Rusia beraksi!" kata Kadyrov.

Pesawat pengebom garis depan Rusia Su-24 yang merupakan anggota operasi udara di Suriah, jatuh di wilayah Suriah pada Selasa (24/11). Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh misil udara-ke-udara yang diluncurkan pesawat tempur Turki F-16.

Menurut presiden Rusia, pesawat tersebut diserang saat berada dalam ketinggian enam ribu meter di jarak satu kilometer dari perbatasan Turki. Putin menyebut insiden ini sebagai 'aksi menusuk dari belakang' untuk 'mendukung terorisme'.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

Baca lebih banyak mengenai Tragedi Su-24 >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki