AS Menentang Inisiatif 'Bebas Senjata' di Luar Angkasa yang Diajukan Rusia

Resolusi yang dikirim pada Majelis Umum PBB oleh Rusia dan didukung oleh lebih dari 25 negara termasuk Belarus, Kazakhstan, Tiongkok, Pakistan, dan Suriah, diadopsi oleh mayoritas suara.

AS, Georgia, Israel, dan Ukraina menentang resolusi pelarangan penempatan senjata di luar angkasa. 

Pengambilan suara atas dokumen tersebut digelar pada Selasa (3/11) di Komite Pertama Majelis Umum PBB.

Resolusi yang dikirim pada Majelis Umum PBB oleh Rusia dan didukung oleh lebih dari 25 negara termasuk Belarus, Kazakhstan, Tiongkok, Pakistan, dan Suriah, diadopsi oleh mayoritas suara.

Sebanyak 122 negara mendukung resolusi tersebut, sementara 47 negara lain - terutama negara-negara Eropa - abstain.

Dokumen tersebut mengonfirmasi penting dan mendesaknya tugas untuk mencegah kompetisi senjata di luar angkasa dan kesiapan negara untuk berkontribusi terhadap tujuan tersebut.

Resolusi ini juga mengajak negara-negara dunia berupaya mencegah penempatan senjata di luar angkasa, serta ancaman atau pengunaan pasukan melawan objek luar angkasa, yang diperkenalkan Tiongkok dan Rusia dalam konferensi pelucutan senjata pada 2014.

Dalam nota penjelasannya, delegasi AS menyatakan inisiatif Rusia memiliki beberapa masalah serius. Pertama, inisiatif tersebut gagal mendefinisikan senjata di luar angkasa. Sehingga, negara-negara tak memiliki pemahaman yang sama mengenai istilah yang digunakan, tegas AS. Poin kedua adalah tak mungkin memverifikasi komitmen politis negara-negara secara efisien terkait pelarangan penempatan senjata di luar angkasa.

Inisiatif tersebut juga didedikasikan hanya untuk senjata berbasis antariksa, tanpa menyebutkan senjata anti-satelit berbasis darat. Sehingga, ini bisa menciptakan ketidakpercayaan, kata AS.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki