Salah satu kelompok seniman terkemuka Indonesia, Teater Koma, akan mementaskan naskah teater klasik Rusia karya Nikolai Gogol 'Inspektur Jenderal' yang dibalut dengan konsep pewayangan, demikian diberitakan Antara.
Sutradara pentas teater tersebut, Nano Riantiarno, menyampaikan bahwa pertunjukan itu akan menampilkan kisah wayang baru yang lain dari kisah wayang kuno seperti Mahabarata atau Ramayana. "Dari Rusia hingga wayang, kita berbicara tentang carangan atau sempalan," kata Nano, Kamis (30/10), seperti dikutip Antara.
Kisah 'Inspektur Jenderal' pertama kali dipentaskan pada 1836 dan ini pertama kalinya kisah tersebut akan ditampilkan dalam balutan seni wayang.
Teater Koma juga akan memadukan busana gaya Eropa dengan motif kain nusantara, lapor Antara.
Nano menuturkan, meski kisah ini diangkat dari naskah klasik Rusia, pementasan teater 'Inspektur Jenderal' akan disesuaikan dengan situasi di Indonesia saat ini yang marak akan kasus korupsi. "Ini tentang korup lawan nonkorup," kata Nano pada Antara.
Pentas 'Inspektur Jenderal' mengisahkan perang antara negeri Astina dan Amarta. Untuk mempersiapkan perang, ibukota Astinapura mengirim Inspektur Jenderal untuk menyelidiki kota kecil pimpinan Walikota Ananta Bura. Walikota dan para pejabat khawatir karena mereka terlibat korupsi. Mereka berunding dan sepakat untuk menyuap Inspektur Jenderal agar kebusukan korupsi mereka tidak terungkap.
Pentas ini akan melibatkan berbagai aktor terkemuka dari Teater Koma seperti Budi Ros, Ratna Riantiarno, Sari Madjid, Dorias Pribadi, Emmanuel Handoyo, Supartono JW, dan Asmin Timbil.
'Inspektur Jenderal' akan dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru pada 6-15 November 2015 dengan harga tiket berkisar antara Rp 75.000-350.000.
Baca lebih banyak mengenai Rusia-Indonesia >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda