Lavrov: Rusia Siap Duduk dan Bernegosiasi

RBTH menyajikan beberapa poin utama dari pidato sang menteri pada hari ini, Kamis (14/10).

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hadir pada Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) dengan laporan mengenai Suriah dan Donbas, laporan terkait kecelakaan Boeing Malaysia Airlines MH-17 dan isu-isu lainnya. RBTH menyajikan beberapa poin utama dari pidato sang menteri pada hari ini, Kamis (14/10).

Mengenai Perang Melawan ISIS di Suriah

“Kami telah mengusulkan kepada Amerika <...> untuk mengirim ahli militer sebagai delegasi ke Moskow untuk menyepakati sejumlah langkah bersama, setelah itu kami akan siap untuk mengirim delegasi tinggi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Dmitry Medvedev ke Washington. <...> Saat ini pihak AS memberi tahu bahwa pengiriman delegasi ke Moskow ditolak, dan penerimaan delegasi di Washington pun tidak dapat terlaksana.”

Mengenai Laporan Runtuhnya Boeing Malaysia

“Adapun masalah MH-17, kami akan mempelajari laporan yang beredar kemarin. Sudah banyak pertanyaan yang ingin kami ajukan sejak awal. Namun, pada laporan tersebut kami tidak menemukan jawaban.”

“Hari ini saya mendengar Perdana Menteri Belanda Rutte yang meminta Rusia untuk menghormati laporan tersebut. Kami selalu menghormati pendapat orang lain karena kami pun ingin melakukannya atas dasar timbal balik. Pendapat kami tidak ditanya dan tak dihormati. Kami tidak meminta banyak, kami hanya meminta agar perusahaan Almaz-Antey, produsen rudal, yang menurut mereka telah menembak jatuh pesawat agar dapat bepartisipasi dalam semua percobaan, menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan memberikan referensi. Namun, tak ada satu pun dari hal tersebut yang terlaksana.”

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki