Presiden Indonesia Joko Widodo meminta Rusia, Singapura, Malaysia, dan Jepang untuk membantu memadamkan kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Rusia telah menyetujui dan menawarkan pengiriman pesawat Beriev Be-200 untuk memadamkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, demikian dikabarkan The Straits Time pada hari Kamis. Bom air Beriev dapat menampung hingga 37.200 kilogram air dan terbang hingga 3.850 kilometer tanpa mengisi bahan bakar.
Pesawat dapat terbang dan kemudian mendarat di permukaan sungai, danau atau laut untuk mengisi air dengan jumlah yang sangat besar dan kemudian lepas landas kembali untuk memadamkan kebakaran di area seluas 1 hektar hingga 1,6 hektar,” ujar wakil dari Lembaga Penanggulangan Bencana Dr. Sutopo Purwo Nugroho kepada media. “Jadi, api dapat dipadamkan dalam satu kali tindakan.”
Sebelumnya, organisasi lingkungan Greenpeace menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk segera memadamkan kebakaran hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang menjadi penyebab kabut asap di beberapa negara tetangga sekaligus mengancam kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
“Kami berharap proses (pemadaman kebakaran) ini dapat dipercepat. Kebakaran gambut berbeda dari kebakaran hutan biasa,” demikian pernyataan dari Presiden Indonesia seperti yang dikutip oleh saluran televisi Channel NewsAsia.
Sebelumnya dilaporkan bahwa lebih dari 300 ribu warga Indonesia menderita penyakit pernapasan karena kebakaran yang telah berlangsung sejak bulan Juni ini. Di Malaysia dan Singapura, pihak berwenang telah menutup sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak karena penyebaran asap beracun.
Kebakaran hutan terjadi hampir setiap tahun di Indonesia dan berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Dalam banyak kasus, asap dari kebakaran ini menyebar di Asia Tenggara. Kabut asap mencapai wilayah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Selain itu, polusi udara juga mengganggu jadwal penerbangan sipil.
Pertama kali dipublikasikan di RIA Novosti.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda