Maskapai Rusia Bangkrut, Pilot Cari Kerja di Asia Tenggara

Janji CEO Aeroflot untuk memberi pekerjaan bagi enam ribu orang pegawai Transaero hanyalah langkah untuk menenangkan para korban PHK, demikian kata Presiden Serikat Pilot di Bandara Sheremetyevo Moskow.

Banyak pilot maskapai terbesar kedua di Rusia yang baru sajad dinyatakan bangkrut, Transaero, mencoba mencari pekerjaan di Tiongkok, Vietnam, dan Korea Selatan, karena mereka sadar tak semua pegawai akan diambil oleh maskapai Aeroflot, demikian disampaikan Presiden Serikat Pilot di Bandara Sheremetyevo Moskow, Senin (5/10), pada TASS.

"Banyak pilot mulai mencari pekerjaan di luar negeri, karena mereka sadar tak semua bisa mendapat pekerjaan di Aeroflot," terang Igor Deldyuzhov. "Saya dengar ada beberapa pilot yang dikirim ke maskapai di Asia Tenggara. Beberapa pilot lain kini mencari lowongan kerja serupa," tambahnya.

Menurut Deldyuzhov, janji CEO Aeroflot untuk memberi pekerjaan bagi enam ribu orang pegawai Transaero hanyalah langkah untuk menenangkan para korban PHK. 

Ia menjelaskan, sebagian pegawai Transaero merupakan bekas pekerja Aeroflot yang keluar untuk mencari kesempatan baru dan gaji yang lebih besar, sehingga mereka mungkin sulit kembali ke perusahaan lamanya. Saat di Transaero, mereka belajar untuk mengoperasikan pesawat baru seperti Boeing 777 dan Boeing 747.

Deldyuzhov juga menjelaskan, gaji di Asia Tenggara lebih menggiurkan. Sebagai perbandingan, gaji kepala pilot di Aeroflot ialah sebesar 300 ribu rubel (sekitar lima ribu dolar AS), sedangkan di Asia Tenggara, gaji pilot setidaknya mencapai 12 ribu dolar. 

Maskapai Turki juga tertarik untuk menarik para pilot Rusia. "Sebulan sebelum Transaero menghadapi krisis, mereka datang ke Moskow, menyewa sebuah kantor dan menarik beberapa karyawan Rusia. Mereka tahu tentang PHK besar-besaran di OrenAir, UtAir, dan mereka memantau situasi," paparnya.

Pertama kali dipublikasikan di TASS.

Baca lebih banyak mengenai Ekonomi Rusia >>>

Artikel Terkait

Nilai Rubel Merosot Drastis, Apple Hentikan Penjualan Online di Rusia

Dewan Keamanan Rusia Rancang Proposal untuk Stabilkan Nilai Rubel

Rubel Terus Melemah, Maskapai Terbesar Ketiga di Rusia Terancam Bangkrut

Nilai Rubel Terpuruk, Warga Rusia Prioritaskan Konsumsi Makanan dan Kurangi Wisata Luar Negeri

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki