Rosatom Akan Pasok Katalis untuk Perusahaan Petrokimia di Indonesia

Perusahaan bahan bakar milik Rosatom TVEL “Pabrik Kimia Konsentrat Novosibirsk” akan memasok produksi katalis untuk industri petrokimia di sejumlah negara di Asia Tenggara. Hal ini dilakukan dalam rangka pengembangan bisnis non-nuklir. Demikian hal tersebut dikabarkan oleh Direktur Umum Pabrik Kimia Konsentrat Novosibirsk (NZHK) Yuri Gerner.

“Tahun ini, NZHK telah menandatangani kontrak dengan Vietnam untuk penyediaan katalis kepada industri petrokimia di negara-negara Asia Tenggara, seperti Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Saat ini, perusahaan sedang memasok katalis untuk pasar Indonesia yang akan memperluas kerja sama dengan perusahaan Rusia dan negara-negara tetangga,” ujar Direktur Jenderal NZHK Yuri Gerner pada sebuah wawancara dalam surat kabar perusahaan Vpered.

Menurutnya pada pasar Rusia, Pabrik Kimia Konsentrat Novosibirsk melihat kesempatan dalam pemasokan produk katalis untuk penyulingan minyak mentah menjadi bensin berkualitas tinggi untuk pabrik-pabrik kecil dan menengah. Produksi seperti ini di Rusia ada sekitar dua ratus.

“Menurut hukum Rusia, sejak 1 Januari 2016, semua kilang minyak harus beralih untuk memproduksi bahan bakar motor dengan standar Euro 5. Untuk itu, agar mendapatkan produk ini dari minyak dan gas mentah, diperlukan penggunaan katalis yang efektif. Itulah sebabnya saat ini kami melakukan fokus pada pengembangan produksi ini,” ujar Gerner.

Sebelumnya dilaporkan bahwa NZHK pada tahun ini akan menerima pendapatan dalam berbagai bidang bisnis non-nuklir dengan nilai lebih dari 1,5 miliar rubel. Pada tahun 2014, pendapatan bisnis non-nuklir NZHK adalah sebesar 1,3 miliar rubel atau 23 persen dari total pendapatan perusahaan.

Perusahaan Pabrik Kimia Konsentrat Novosibirsk adalah salah satu produsen bahan bakar nuklir terkemuka di dunia untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan penelitian reaktor Rusia dan luar negeri. NZKH adalah satu-satunya produsen logam lithium dan garam Rusia.

Pertama kali dipublikasikan di RIA Novosti.

Ada Berapa Hulu Ledak Nuklir di Dunia Ini?

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.