Akibat Tindakan Uni Eropa, Proyek Pipa Gas Turkish Stream dan Nord Stream 2 Kemungkinan Ditunda

Lembaga rating internasional Fitch menyatakan, krisis Ukraina dan upaya Eropa untuk mendiversifikasi impor gas mereka menjadi alasan penundaan tersebut.

Lembaga rating internasional Fitch Ratings menyebutkan ada kemungkinan implementasi proyek pipa gas Turkish Stream dan Nord Stream 2 milik perusahaan gas raksasa Rusia Gazprom akan ditunda, demikian disampaikan lembaga tersebut, Senin (24/8).

"Kami yakin kedua proyek akan ditunda karena krisis politik di Ukraina dan Uni Eropa berupaya mendiversifikasi pasokan gas mereka," kata Fitch.

Sebelumnya, TASS melaporkan Turkish Stream akan menjadi alternatif proyek pipa gas South Stream yang ditelantarkan oleh Rusia sejak Desember 2014. Proyek pipa gas Turkish Stream rencananya akan melintasi Laut Hitam dan berhimpitan dengan rute South Stream yang sebelumnya telah disetujui. Berbeda dengan South Stream yang membutuhkan konstruksi infrastruktur skala besar di Eropa, proyek Turkish Stream terbatas pada pembangunan pipa gas di bawah Laut Hitam dan jaringan gas di perbatasan Turki dan Yunani. Sisanya, infrastruktur akan dibangun oleh klien Gazprom sendiri.

Gazprom, E.ON, Shell, dan OMV telah sepakat membangun fasilitas transportasi gas untuk mengirim gas Rusia ke Eropa. Keempat perusahaan telah menandatangani kesepakatan untuk mendirikan infrastruktur transportasi gas yang dapat menjamin pasokan gas RUsia ke Eropa pada pertengahan Juni lalu.

Baca lebih banyak mengenai Gazprom >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki