Kedutaan Besar Rusia di Indonesia Tunggu Hasil Otopsi Wisatawan Rusia yang Meninggal di Bali

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia saat ini tengah menunggu hasil otopsi resmi wisatawan Rusia yang meninggal di Bali. Pada saat yang bersamaan, media setempat melaporkan dua orang lainnya tewa akibat keracunan metanol di Bali.

“Saat ini kami sedang menunggu hasil otopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian. Kesimpulan resmi dari para ahli Indonesia pada otopsi ini akan memakan waktu setidaknya dua minggu,” ujar Atase Pers Kedutaan Besar Federasi Rusia Nikolay Karapetyan pada RIA Novosti melalui sambungan telepon dari Jakarta.

Sebelumnya dilaporkan bahwa warga Rusia Yulia Bulgakova yang lahir pada 1987 dirawat di Rumah Sakit Sanglah dengan diagnosis keracunan alkohol. Bulgakova akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (14/7). Menurut Karapetyan, kepolisian Indonesia kini sedang menyelidiki penyebab kematian tragis wisatawan Rusia tersebut.

Sementara itu, portal berita Bali Tribun-Bali.com melaporkan, pada hari Jumat—bersamaan dengan Bulgakova—tiga orang temannya yang merupakan WNI juga keracunan. Dua orang di antaranya telah meninggal, sedangkan satu orang lainnya kini dalam keadaan koma. Menurut Tribun-Bali.com, penyebab kematian bisa jadi dikarenakan keracunan alkohol tiruan yang mengandung metanol di Oscar Cafe yang berlokasi di Legian, Bali.

Kapolda Kuta Bali Dedy Januarta mengatakan pada Tribun-News.com, empat pelayan kafe saat ini telah diamankan. “Kami harap hasil tes dari laboratorium pada sampel minuman yang dijual di kafe dapat membantu proses investigasi. Namun, ini bukan masalah sederhana seperti masalah pencurian, kami butuh waktu,” ujar Dedy. Menurutnya, meskipun hasil otopsi awal di Sanglah menunjukkan adanya metanol dalam tubuh korban, keputusan resmi tetap akan menunggu ahli patologi kepolisian di ibu kota Bali, Denpasar.

Menurut analis setempat, pemberlakukan larangan dan pembatasan penjualan alkohol oleh Pemerintah Indonesia justru menyebabkan peningkatan jumlah keracunan. Seringkali produsen minuman di Indonesia tidak tahu perbedaan antara etil dan metil alkohol. Empat tahun yang lalu, konsumsi alkohol tiruan menelan empat korban, yaitu awak kapal kargo multiguna Kapten Kurbatski yang berada di Pelabuhan Muara Asam, Provinsi Kalimantan Selatan. Awak kapal mencampur minuman dengan alkohol tiruan yang dibeli dari ship-chandler (perusahaan yang bergerak pada pengiriman berbagai jenis barang, termasuk makanan). Alhasil, empat orang meninggal karena keracunan dan tiga orang dibawa ke rumah sakit dengan kondisi serius.

Pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Rusia di RIA Novosti.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki