Rostec: Rosoboroneksport Jual Senjata Senilai 13 Miliar Dolar AS ke Luar Negeri

“Volume ekspor peralatan militer tetap berada di tingkat 13 miliar dolar AS. Pemesanan juga tidak berubah, yaitu sekitar 40 miliar dolar AS,” kata Brovko.

Hingga pertengahan tahun 2015 ini, perusahaan Rosoboroneksport telah menjual senjata senilai 13 miliar dolar AS ke luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi perusahaan negara Rostec Vasily Brovko pada Rabu (22/7).

“Volume ekspor peralatan militer tetap berada di tingkat 13 miliar dolar AS. Pemesanan juga tidak berubah, yaitu sekitar 40 miliar dolar AS,” kata Brovko.

Pasokan Senjata Tahun 2014

Rosoboroneksport pada 2014 lalu telah mengirimkan peralatan militer ke luar negeri senilai 13,2 miliar dolar AS. Namun demikian, berdasarkan keterangan dari perwakilan Rostec, jumlah yang dicapai pada 2014 lalu ini, 22 juta dolar AS lebih tinggi dari rencana awal.

"Rosoboroneksport, yang merupakan bagian dari Rostec, telah mengirimkan produksi militer senilai 13,2 miliar dolar AS. Jumlah ini 22 juta dolar AS lebih tinggi dari target awal. Dana yang diperoleh pada 2014 sebagian besar berasal dari transaksi ekspor yang dibuat oleh Rosoboronekspert, yaitu lebih dari 11,2 miliar dolar AS (pada tahun 2013 jumlahnya bernilai 12,8 miliar dolar AS)," ujar sang perwakilan dari Rostec.

Dari total ekspor peralatan militer tahun lalu, perusahaan milik Rostec ini telah mengirimkan peralatan militer senilai 7,1 miliar dolar AS, atau sekitar enam persen lebih besar dari tahun 2013 (6,7 miliar dolar AS).

"Dalam hal ini, sesuai kontrak yang pernah ditandatangani dengan pihak komisi, pada 2014 Rosoboroneksport mengirimkan peralatan militer senilai 6,4 miliar dolar AS (pada tahun 2013 sebesar 5,7 miliar dolar AS), dan sesuai dengan kontrak langsung sebanyak empat belas subjek kerja sama militer-teknis yang masuk ke dalam anggota perusahaan bernilai sebesar 0,67 miliar dolar AS (pada tahun 2013 sebesar 1,03 miliar dolar AS)," tambah perwakilan dari Rostec.

Menurutnya, pengiriman dilakukan ke 59 negara. "Para importir utama peralatan militer tersebut adalah India (25 persen), Tiongkok (22 persen), Irak (22 persen), Suriah (lima persen) dan Venezuela (lima persen). Secara geografis, ekspor utama produk militer adalah ke negara-negara Asia (75 persen), Amerika Latin (sembilan persen), dan Timur Tengah (tujuh persen)," katanya menambahkan.

Sementara, volume pengiriman ke negara-negara CIS pada tahun 2014 mencapai 0,37 miliar dolar AS (pada tahun 2013 sebesar 1,05 miliar dolar AS), termasuk pada Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO/Collective Security Treaty Organization), yaitu sebesar 2,4 juta dolar AS (pada tahun 2013 sebesar 2,7 juta).

Rosoboroneksport, sebagai bagian dari Rostec, merupakan perantara ekspor produksi militer tunggal di Rusia.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki