Rusia punya banyak argumen untuk membantah laporan tim investigasi Belanda terkait kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH-17, demikian disampaikan Wakil Kepala Badan Transportasi Udara Federal Rosaviation Oleg Storchevoy.
"Kami punya banyak argumen untuk membantah dokumen tersebut," kata Storchevoy, Kamis (16/7).
Namun, saat ini ia terikat oleh peraturan internasional sehingga belum biisa mengeluarkan pernyataan tersebut.
Pesawat MH-17 mengalami kecelakaan di Ukraina timur pada 17 Juli 2014. Pesawat dengan rute Amsterdam-Kuala Lumpur tersebut jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina. Seluruh penumpang yang berjumlah 298 orang tewas.
Storchevoy menyebutkan, Rusia tak dilibatkan dalam penyelidikan kecelakaan tersebut, meski berkali-kali telah mengajukan permohonan untuk ikut ambil bagian dalam investigasi penyebab tragedi nahas itu.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.