Embargo makanan yang dikeluarkan Rusia telah mengubah logistik pasokan barang dunia, termasuk bagi negara yang tak terdampak sanksi, demikian disampaikan FAO PBB dan Organization for Economic Cooperation and Development dalam laporan gabungan yang dipublikasikan Rabu (1/7).
"Embargo tersebut menciptakan pergeseran aliran perdagangan, dengan peningkatan jumlah impor Rusia dari negara-negara yang tak terdampak sanksi, terutama Amerika Selatan," tutur laporan tersebut.
Dokumen itu menyatakan kini ekspor Uni Eropa dan AS lebih banyak disalurkan ke pasar Asia, yang sebelumnya dipasok oleh eksportir Amerika Selatan.
Sebelumnya, pemerintah Rusia memperpanjang masa berlaku sanksi balasan terhadap negara Uni Eropa, AS, Kanada, Australia, dan Norwegia hingga 5 Agustus 2016.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda