Moskow Minta AS Tarik Kembali Senjata Nuklir Nonstrategis ke Wilayah Mereka

Pasal 1 Trakat Non-Proliferasi melarang negara-negara pemilik senjata nuklir menghibahkan kendali senjata nuklir atau perangkat peledak nuklir lain pada pihak manapun baik langsung maupun tak langsung.

Misi nuklir gabungan antara AS dan para sekutu NATO-nya telah melanggar Trakat Nonproliferasi, demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (11/6), mengomentari laporan tahunan terbaru yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri AS terkait penerapan trakat senjata.

“Seperti yang kita ketahui, Pasal 1 Trakat Nonproliferasi melarang negara-negara pemilik energi nuklir untuk mentransfer kendali atas senjata nuklir atau perangkat peledak nuklir lain pada pihak manapun baik secara langsung maupun tak langsung,” kata kementerian.

"Rusia telah berulang kali menyampaikan pada AS bahwa keterlibatan negara-negara non-nuklir anggota NATO pada misi nuklir gabungan serta pelatihan untuk menggunakan senjata nuklir bagi negara-negara tersebut, yang melibatkan penggunaan senjata militer, kru, serta infrastruktur lapangan terbang di negara tersebut, berlawanan dengan semangat dan kesepakatan yang tercantum di Trakat Nonproliferasi,” tulis pernyataan resmi Kemenlu Rusia.

Namun, menurut Kemenlu Rusia, kebijakan AS terkait hal tersebut ‘tetap tak berubah’.

“Kami percaya hanya ada satu solusi untuk masalah ini, yakni mengembalikan semua senjata non-strategis AS ke wilayah mereka dan melarang mereka untuk menempatkannya di negara lain, mengurangi jumlah infrastruktur untuk menempatkan senjata ini, serta menghentikan latihan yang berkaitan dengan penggunaan senjata nuklir oleh pasukan bersenjata negara non-nuklir,” tegas Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca juga: Lavrov: Sebaiknya Pejabat Barat Lebih Berhati-hati dalam Membuat Pernyataan >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki