Keluarga Korban Bencana Nuklir Rusia Tuntut Ganti Rugi di Pengadilan Internasional

Keluarga dari gadis yang tewas akibat kanker setelah terdampak ledakan fasilitas nuklir di Rusia mengajukan tuntutan sebesar lima juta rubel (90 ribu dolar AS) melalui Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia (European Court of Human Rights/ECHR) terhadap Mayak, salah satu fasilitas nuklir terbesar di Rusia, demikian disampaikan salah seorang aktivis hak asasi manusia, Jumat (5/6).

Mayak yang terletak di Chelyabinsk, wilayah Ural, merupakan lokasi terjadinya salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Pada September 1957, sebuah tank penyimpanan Mayak meledak, mengontaminasi wilayah seluas sekitar 23 ribu kilometer persegi dan berdampak terhadap 270 ribu orang.

Seorang gadis bernama Regina Khasanova, cucu dari salah satu pekerja yang membersihkan situs tersebut, menghadapi konsekuensi bencana yang tak diungkapkan selama 30 tahun. Ia meninggal karena kanker hati pada 2011 lalu.

Nadezhda Kutepova, salah seorang aktivis hak asasi manusia, menyebutkan bahwa ia “membantu orangtua gadis tersebut mengajukan tuntutan pada ECHR”. Mereka juga berencana menuntut Mahkamah Agung Rusia.

Sevastyanov menyebutkan, hasil pemeriksaan ahli membuktikan bahwa kematian gadis tersebut berhubungan dengan bencana nuklir itu.

Baca juga: Rusia dan Indonesia Tanda Tangani Kesepakatan Kerja Sama Pengembangan Teknologi Nuklir >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki