Pejabat senior Rusia menilai Amerika Serikat melupakan demokrasi dan menerapkan standar ganda saat melindungi keamanan nasional mereka. Wakil Kepala Fraksi Rusia Bersatu di Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Franz Klintsevich menyampaikan hal tersebut, Senin (1/6), terkait berakhirnya masa berlaku Undang-Undang Patriot AS yang mengizinkan NSA (National Security Agency) untuk mengumpulkan data melalui penyadapan dan pengintaian demi keamanan nasional AS.
“Langkah AS tak mengejutkan siapa pun. Semua sama seperti biasa, seperti yang terjadi sepuluh, 20, atau 50 tahun lalu,” kata Klintsevich, Senin (1/6), menyinggung apa yang ia sebut “kebijakan standar ganda yang sama”.
“Saat berhubungan dengan keamanan nasional mereka, AS benar-benar melupakan demokrasi,” kata Klintsevich.
Undang-Undang Patriot AS diterbitkan setelah AS mendapat setelah serangan teroris 9/11 pada 2001 lalu. Undang-undang tersebut mengizinkan badan intelejen pemerintah AS termasuk NSA untuk melakukan penyadapan, pengintaian elektronik, dan mengumpulkan rekaman telepon demi kepentingan nasional mereka. Pasal kunci undang-undang tersebut kadaluarsa pada Senin (1/6) waktu setempat (pukul 07.00 waktu Moskow) dan gagal diperpanjang oleh Senat AS.
Presiden AS Barack Obama dan Direktur CIA John Brennan menyebutkan bahwa kegagalan Senat AS memperpanjang peraturan penyadapan ini akan menurunkan kemampuan AS dalam melacak potensi ancaman teroris."Kita seharusnya tidak mencabut instrumen yang membantu kita melindungi keamanan nasional," kata Obama seperti dikutip media Barat.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda