Pusat Antiteror CIS Khawatir ISIS Mencoba Sebarkan Pengaruh ke Negara-negara Bekas Soviet

Pusat Anti-Teror CIS mengkhawatirkan pertumbuhan aktivitas rekrutmen ISIS di wilayah-wilayah bekas Uni Soviet.

Kelompok teroris ISIS mungkin akan mencoba memperluas pengaruhnya ke perbatasan negara-negara CIS (Commonwealth Independent States), demikian disampaikan Kepala Pusat Anti-Teror CIS Jenderal Andrey Novikov, Selasa (26/5).

Dalam pidatonya pada pertemuan Dewan Lembaga Keamanan Anggota CIS di Dushanbe, Novikov menyebutkan ada kemungkinan ISIS akan mencoba memperluas pengaruhnya ke wilayah bekas Soviet, demikian disampaikan layanan pers Pusat Antiteror pada TASS.

“Kami khawatir dengan pertumbuhan aktivitas rekrutmen ISIS dan penempatan kembali militan dari organisasi teroris internasional di wilayah Asia Tengah dan area konflik bersenjata di Timur Tengah,” kata Novikov.

Pertemuan di Dushanbe membahas langkah yang direkomendasikan oleh Pusat Antiteror CIS untuk melawan potensi ancaman teroris ke negara-negara CIS serta mencegah penyebaran operasi teroris ISIS di wilayah CIS.

Ingin tahu lebih banyak mengenai ISIS? Baca selengkapnya. >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki