Pengawas Media Rusia Ancam Jatuhkan Sanksi pada Facebook, Twitter, dan Google

“Sanksi” yang akan diberikan Rusia termasuk “denda dan pemblokiran situs,”.

Kepala Pengawas Media Rusia Roskomnadzor Alexander Zharov mengingatkan Facebook, Twitter, dan Google terkait penjatuhan sanksi jika mereka terus mengabaikan peraturan hukum Rusia, demikian dilaporkan surat kabar Izvestia, Rabu (20/5).

“Sanksi” yang dapat diberikan Rusia terhadap situs-situs tersebut antara lain berupa denda dan pemblokiran halaman yang mengandung isi ilegal. Zharov telah menyampaikan hal tersebut melalui surat resmi yang dikirim ke Facebook, Twitter, dan Google, Senin (18/5).

Surat ditujukan pada Direktur Kebijakan Publik Facebook untuk wilayah Nordik, Eropa Tengah dan Timur, serta Rusia Thomas Kristensen, Direktur Kebijakan Publik Twitter untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Sinead McSweeney, dan CEO Google Larry Page.

Juru bicara Roscomnadzor Vadim Ampelonsky mengonfirmasi bahwa surat tersebut telah dikirim dan berharap mereka akan segera memenuhi permintaan yang telah berulang kali disampaikan Rusia.

Dalam surat sebelumnya yang dikirim Rabu (6/5), Wakil Kepala Roscomnadzor Maxim Ksenzov menjelaskan, ketiga situs gagal mematuhi hukum Rusia terkait blogger. Facebook, Twitter, dan Google belum mengirimkan informasi mengenai jumlah pengunjung harian beberapa halaman pengguna dan data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi pemilik akun yang memiliki tiga ribu pengunjung per hari.

Berdasarkan hukum Rusia, lembaga legal yang menolak menyediakan informasi tersebut harus membayar denda hingga 300 ribu rubel (enam ribu dolar AS) atau 500 ribu rubel (sepuluh ribu dolar AS) jika mengulang pelanggaran yang sama, atau pemblokiran situs selama 30 hari.

Ingin tahu lebih banyak mengenai isu hukum di Rusia? Baca lebih lanjut. >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki