Lebih dari 80 Persen Warga Rusia Menentang Pernikahan Sesama Jenis

Persentase warga yang setuju akan pelarangan propaganda homoseksualitas di Rusia meningkat menjadi 77 persen, dari 67 persen pada 2013.

Persentase warga yang mendukung larangan propaganda homoseksualitas di Rusia meningkat menjadi 77 persen, dari 67 persen pada 2013, demikian disampaikan Levada Center pada Interfax.

Sebanyak 15 persen responden tidak mendukung kebijakan tersebut, sementara tujuh persen menyatakan mereka tak tertarik dengan isu ini. Survei melibatkan 800 orang dari 46 wilayah di Rusia.

Lebih dari separuh responden (67 persen) menilai hukum ini bertujuan melindungi moral masyarakat, sementara 14 persen yakin peraturan ini hanya bertujuan mengalihkan perhatian publik dari masalah lain, dan tujuh persen percaya kebijakan tersebut bertujuan memprovokasi perseteruan.

Tujuh persen responden mendukung ide pernikahan sesama jenis di Rusia, sementara 84 persen berpandangan negatif mengenai hal itu.

Sebanyak 29 persen responden menilai para homoseksual kerap menjadi korban kekerasan fisik di Rusia, dan 32 persen berpendapat penyuka sesama jenis sering menjadi korban diskriminasi (tekanan psikologis, pelanggaran HAM, dan sebagainya) di Rusia.

Dua pertiga warga Rusia menyatakan mereka berpandangan negatif terhadap penyuka sesama jenis. Sementara seperempat responden biasa saja terhadap para homoseksual. Hanya tiga persen warga Rusia yang menyatakan tertarik atau mau bersikap ramah terhadap para homoseksual.

Sebelumnya pada Agustus 2014 lalu, Moskow meloloskan pernikahan sesama jenis pertama di Rusia. Kantor catatan sipil mencatat pernikahan antara dua orang perempuan, padahal sebenarnya pernikahan sesama jenis dilarang secara hukum di Rusia. Salah satu mempelai pernikahan tersebut adalah Alina Davis adalah seorang transeksual, yang cukup populer sebagai blogger di komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) Rusia. Di paspor identitas diri miliknya, Alina masih tercatat sebagai seorang laki-laki bernama Dmitry Kozhukhov. Oleh karena itu, pasangan tersebut berhasil melewati larangan pernikahan sesama jenis dalam peraturan hukum Rusia.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki