Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menghimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik Yaman segera menghentikan pertempuran dan kembali mencari solusi dengan jalan damai.
“Kami meminta semua pihak, Houthi dan koalisi yang meluncurkan serangan udara pada Houthi, untuk segera menghentikan segala bentuk kekerasan,” kata Lavrov seperti dikutip TASS, Senin (6/4). “Serangan semacam itu bukan hanya menghancurkan musuh, tapi juga merusak fasilitas sipil dan menyengsarakan masyarakat. Semua pihak harus berhenti melakukan kekerasan dan mencari jalan damai untuk menyelesaikan konflik Yaman,” tegasnya.
Lavrov juga menyebutkan bahwa ‘langkah untuk mengakhiri konflik tersebut telah dibuat dan disambut dengan baik’. “Kami tergabung dalam grup ‘Teman Yaman’ (Friends of Yemen), bersama negara-negara di wilayah Timur Tengah dan para mitra Barat. Kelompok ini sudah menawarkan resolusi konflik, namun mungkin implementasi kesepakatan tersebut akan terhambat oleh keinginaan pihak yang enggan menciptakan perdamaian dan kesatuan nasional. Tak dipungkiri ada pihak yang ingin mengambil keuntungan sendiri dari konflik ini,” kata Lavrov. “Kesalahan yang menyedihkan ini harus dijadikan pelajaran, perlu dibangun dialog nasional yang sesungguhnya dengan melibatkan semua pihak tanpa kecuali.”
Lavrov menyebutkan, langkah tersebut akan membuat semakin banyak negara yang menyadari perlunya proses pembangunan dialog nasional semacam itu. Pada 24 September 2014, kelompok Friends of Yemen bertemu dalam kerangka kerja Sidang Umum PBB ke-69 dan menyampaikan dukungan untuk proses politik dan kebijakan reformasi di Yaman. Pemerintah Yaman diminta untuk tidak menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuan mereka.
Rusia juga saat ini terus melakukan kontak dengan berbagai kekuatan di wilayah tersebut, termasuk perwakilan pemerintah dan oposisi. “Kami juga menjalin kontak dengan mitra kami Arab Saudi, mereka dapat membantu memastikan keamanan setiap penerbangan (pesawat Rusia ke Yaman),” kata Lavrov. “Pengamanan tersebut dilakukan secara manual, namun kami selalu berhasil menghindari insiden yang tak menyenangkan sejauh ini.”
Lavrov berharap semua upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik di Yaman dapat berhasil.
Situasi menegangkan muncul di Yaman sejak awal minggu lalu. Pemberontak Shiite mengambil alih kontrol sebagian besar wilayah negara tersebut. Sementara, Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi melarikan diri ke luar negeri.
Negara anggota koalisi Teluk Persia yang dipimpin oleh Arab Saudi telah meluncurkan operasi militer ke Yaman. Mereka mengirim serangan udara ke titik-titik pertahanan para pemberontak di negara tersebut. Koalisi Teluk Persia kini tengah mempertimbangkan untuk melakukan operasi militer darat untuk menyerang para pemberontak Houthi.
Baca selengkapnya mengenai konflik di Timur Tengah. >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda