Lavrov: Semua Peserta Negosiasi Nuklir Iran Sudah Sepakati Poin-poin Kunci

Lavrov menyebutkan para menteri peserta diskusi telah menyepakati aspek-aspek esensial negosiasi dan kesepakataan akhir akan diumumkan paling lambat Rabu (1/4).

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikan pada media bahwa Iran dan kelompok P5+1 telah menyepakati semua isu kunci negosiasi masalah nuklir Iran. 

Menurut Lavrov, hasil kesepakatan tersebut paling lambat dipublikasikan pada Rabu (1/4). “Tim ahli akan mengerjakan detil kesepakatan hingga akhir Juni. Seperti Anda ketahui, bagian tersulit terletak pada penentuan detil kesepakatan. Tapi sejauh ini, tujuan utama bersama telah tercapai dan cukup masuk akal," kata sang menteri dalam sebuah progam televisi yang ditayangkan di saluran Rossiya 24.

“Sebenarnya, konsep penyelesaian masalah ini sudah pernah diungkapkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa tahun lalu, ketika ia meminta agar isu nuklir Iran segera diselesaikan dan kita semua harus menghargai hak Iran untuk menjalankan program nuklir damai, termasuk memperkaya uranium di bawah kontrol IAEA, dan menarik semua sanksi terhadap Iran,” kata Lavrov seperti dikutip Interfax.

Ia juga menyampaikan bahwa naskah perjanjian antara Iran dan kelompok P5+1 akan mencantumkan kesepakatan mengenai pencabutan sanksi.

“Kesepakatan ini menggambarkan metode penyelesaian komprehensif, termasuk verifikasi program nuklir damai oleh IAEA dan proposal detil pencabutan sanksi,” ujarnya.

Lavrov menambahkan, Kepala Badan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif akan meenjelaskan detil kesepakatan lebih lanjut.

Sebelumnya, Iran dan negara anggota P5+1 yang terdiri dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni AS, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis, ditambah Jerman, melakukan negosiasi terkait masalah nuklir Iran di Lausanne, Swiss. Namun, masalah pencabutan sanksi  merupakan salah satu poin negosiasi yang menghadapi jalan buntu. Teheran meminta semua sanksi dicabut, sementara Washington ingin mendapat jaminan terlebih dulu jika program nuklir Iran memang bertujuan damai dan hal tersebut harus dikonfirmasi oleh pakar International Atomic Energy Agency (IAEA). Iran mengaku akan menggunakan energi nuklir tersebut untuk menghasilkan listrik, namun Barat yang dipimpin oleh AS menuduh tujuan Iran sesungguhnya adalah menciptakan senjata nuklir.

Tertarik mengetahui perkembangan terkini politik dunia? Baca selengkapnya. >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki