Pemimpin Chechnya: AS Ganggu Proses Perdamaian Israel-Palestina

Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov menilai AS mengganggu upaya tercapainya kesepakatan damai Israel dan Palestina.

"Tak ada keraguan bahwa negara Palestina harus didirikan dengan ibukota Yerusalem, tapi AS terus menghalangi tercapainya gencatan senjata yang adil antara Israel dan Palestina," tulis pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov dalam akun Instagramnya, mengomentari pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan para peserta pertemuan Liga Arab.

"Presiden Rusia sudah menyebutkan bahwa kondisi terpenting yang harus dicapai untuk menyelesaikan masalah Palestina adalah pemenuhan hak warga Palestina untuk menciptakan negara yang merdeka dengan ibukota Yerusalem Timur," tambah Kadyrov. "Presiden Rusia menempatkan diri secara konsisten dan memegang teguh prinsipnya dalam berbagai peristiwa di negara-negara Arab di Timur Tengah, sementara negara NATO merancang kudeta dan menciptakan perang berdarah dengan dalih mengupayakan demokrasi ala Barat di sana. Kami percaya bahwa langkah yang diambil presiden Rusia dengan yakin, jelas, dan adil akan berdampak positif terhadap perkembangan proses geopolitik selanjutnya di Timur Tengah," kata sang pemimpin Chechnya.

Pidato Presiden Putin di hadapan peserta pertemuan Liga Arab dipublikasikan di situs resmi Kremlin, Sabtu (28/3). Putin menyatakan Rusia akan terus memfasilitasi tercapainya kesepakatan dan penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel melalui upaya bilateral dan format multilateral, termasuk kerangka kerja 'kuartet' mediator internasional yang terdiri dari Rusia, AS, Uni Eropa, dan PBB.

Ingin tahu lebih jauh peran Rusia dalam isu Timur Tengah? Baca selengkapnya. >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki