Demi mempercepat hubungan kerja sama antara kedua negara, Rusia dan Indonesia saling membutuhkan lebih banyak informasi mengenai peluang bisnis dan ivestasi di berbagai sektor. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Telekomunikasi dan Media Massa Federasi Rusia Alexey Volin dalam sebuah program talkshow di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia pada Selasa malam (24/3).
Dalam acara yang bertajuk "Membuka Gerbang Kremlin" tersebut, Volin menjelaskan mengenai potensi wisatawan Rusia ke Indonesia yang bisa lebih berkembang jika tersedia informasi yang memadai.
"Setiap tahun, seratus ribu orang Rusia datang ke Indonesia. Mereka 'menyumbangkan' kira-kira 250-300 juta dolar AS ke perekonomian Indonesia. Namun, semuanya pergi ke Bali. Sementara, orang Rusia biasanya hanya berwisata ke tempat yang sudah mereka kenal," kata pejabat yang pernah bekerja di Kedutaan Besar Rusia pada era transformasi Uni Soviet menjadi Rusia ini. "Oleh karena itu, jika Indonesia ingin mendatangkan lebih banyak wisatawan Rusia ke Indonesia, pemerintah harus gencar mempromosikan tempat-tempat wisata baru. Ketika ada tempat baru, di situlah diperlukan informasi mengenai tempat baru tersebut. Ketika ada informasi, pasti orang Rusia akan berkunjung ke tempat itu," kata Volin menjelaskan.
Selama acara yang berdurasi 60 menit tersebut, Volin juga menegaskan pentingnya pertukaran informasi antara kedua negara. Dengan demikian, tidak hanya kerja sama di industri pariwasata saja yang berkembang, tetapi juga di bidang bisnis, investasi, transportasi, dan bidang-bidang lainnya.
Volin bersama beberapa pemimpin eksekutif media Rusia tiba di Jakarta pada Minggu (22/3). Selama di Jakarta, delegasi media Rusia bersama Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin telah menghadiri sejumlah pertemuan penting dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) media di Tanah Air. Hari ini, Volin dan delegasi Rusia berkunjung ke Universitas Padjadjaran Bandung. Di sana, sang wakil menteri dijadwalkan akan memberikan kuliah umum mengenai peran media dalam menjaga perdamaian pada skala global.
Sebanyak 100 hingga 110 ribu orang warga Rusia diperkirakan akan berkunjung ke Indonesia tahun ini. Ini merupakan peningkatan yang cukup besar jika dibanding data tahun lalu yang mencatat ada 94.500 ribu orang wisatawan.
Minat perjalanan warga Rusia ke luar negeri jatuh sebesar 25-35 persen akibat krisis ekonomi. Kini bagi warga Rusia, melewatkan tahun baru di negara asing akan dua kali lipat lebih mahal dibanding tahun lalu.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Margulov membantah bahwa warga negara Rusia sudah bebas visa untuk masuk Indonesia sejak Januari 2015.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda