Kerap Beritakan Rusia Secara Tak Berimbang, Dubes Rusia Kritik Media di Indonesia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin mengkritik media Indonesia terkait pemberitaan konflik Ukraina yang dinilai hanya bersumber dari media Barat.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin. Foto: Fauzan Al-Rasyid/RBTH Indonesia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin mengkritik media Indonesia terkait pemberitaan konflik Ukraina yang dinilai hanya bersumber dari media Barat. Hal tersebut disampaikan dubes dalam dialog media bertajuk "Global Media, Global Challenges" di Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemenkominfo), Senin (23/3).

Dalam sesi dialog yang dihadiri para delegasi media Rusia, perwakilan media-media di Indonesia, dan pihak Kemenkominfo, Galuzin menyayangkan media Indonesia yang kurang memperkaya informasi dan perspektif mengenai Rusia dari media Rusia.

"Selama ini, media Indonesia kerap memberitakan Rusia, khususnya terkait konflik di Ukraina, secara tidak berimbang. Sering kali media Indonesia hanya mengacu pada referensi media Barat," kata dubes. "Padahal—jika bahasa menjadi salah satu masalah—media Rusia tidak hanya ada dalam bahasa Rusia saja. Ada banyak media Rusia yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris, bahkan kini ada media Rusia dalam bahasa Indonesia."

Selain itu, Galuzin menyatakan sangat terbuka untuk menyediakan segala informasi yang dibutuhkan media di Indonesia mengenai segala isu yang terjadi di Rusia.

Wakil Menteri Telekomunikasi dan Media Massa Federasi Rusia Alexey Volin, yang juga menjadi salah satu narasumber dalam dialog tersebut, turut menyatakan hal serupa. Menurut Volin, ketidakseimbangan dalam pemberitaan mengenai Rusia di media Indonesia seharusnya kini tidak menjadi masalah karena di Indonesia telah hadir media Rusia dalam bahasa Indonesia. "Kami sangat senang, kini ada media Rusia dalam bahasa Indonesia, yaitu Russia Beyond the Headlines Indonesia. Media ini membahas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Rusia, tidak hanya mengenai politik atau ekonomi, tetapi juga mengenai budaya dan masyarakat Rusia," jelas Volin.

Terkait pemberitaan media yang dianggap kurang berimbang oleh pihak Rusia, Kepala Pusat Kerja Sama Internasional Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Ikhsan Baidirus mengatakan, segala informasi yang diberikan harus bisa mendidik masyarakat.

"Pemberitaan di media harus bisa merangkai informasi dari berbagai sumber secara berimbang. Ini perlu agar media juga bisa mendidik dan tidak membingungkan masyarakat," ujar Ikhsan di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (23/3).

Dialog media yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo ini menghadirkan empat orang narasumber, yaitu Wakil Menteri Telekomunikasi dan Media Massa Rusia Alexey K. Volin, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin, Kepala Pusat Kerja Sama Internasional Kemenkominfo Ikhsan Baidirus, dan Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk Bambang Harymurti.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki