Rosoboronexport dan Indonesia sedang bernegosiasi tentang pengiriman pesawat jet tempur Sukhoi Su-35, demikian disampaikan Wakil CEO Rosoboronexport Sergey Goreslavskiy dalam wawancara bersama RIA Novosti.
"Kami sedang bernegosiasi dengan para pakar Indonesia. Namun, masih terlalu dini untuk membicarakan berapa jumlah jet yang akan dikirimkan dan tanggal penandatanganan kesepakatan," kata Goreslavskiy.
Dalam wawancara tersebut, Goreslavskiy mengingatkan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna belum lama ini mengatakan, pesawat tempur Su-35 jet memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU. Selain itu, menurut Supriatna, pesawat Sukhoi Su-35 dipilih TNI AU karena perawatan pesawat tersebut lebih mudah dilakukan.
Kabar rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 oleh Pemerintah Indonesia dari Rusia telah dibicarakan sejak Januari 2014 lalu. Pesawat tersebut rencananya akan digunakan untuk menggantikan F-5 Tiger II yang dinilai sudah ketinggalan zaman.
Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat tempur Su-27SK/SKM dan Su-30 MK/MK2. Hingga 2024, akan ada delapan skuadron yang berisi 16 unit pesawat tipe "Su" per skuadronnya. Kemungkinan skuadron tersebut akan diisi oleh pesawat unggulan saat ini, yakni Su-35.
Infografis Perbandingan Spesifikasi Teknis Su-35S dan F-22
TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia menilai pesawat Sukhoi Su-35 buatan Rusia memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU. Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna kepada kantor berita Antara, Rabu (4/2).
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda