Rusia Kerahkan Bantuan untuk Lawan Ancaman Terhadap Asia Pasifik

Sergey Shoigu menegaskan bahwa negara industri sangat bergantung terhadap pasokan bahan mentah dan komoditas impor yang dikirim melalui rute Pasifik.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengambil langkah untuk meminimalisasi ancaman terhadap wilayah Asia Pasifik di bidang transportasi dan energi. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Rabu (25/2). Dalam pertemuan bersama para petinggi kementerian, Shoigu mendeskripsikan situasi di wilayah tersebut terbilang 'kompleks dan tidak stabil'.

Shoigu mengingatkan bahwa wilayah tersebut merupakan rumah bagi lebih dari 40 persen populasi dunia dan sumber bagi lebih dari 70 persen produksi industri global, serta memiliki sumber daya alam dan hidrokarbon dalam jumlah besar. Shoigu menegaskan bahwa negara industri sangat bergantung pada pasokan bahan mentah dan komoditas yang dikirim melalui rute Pasifik.

"Kementerian Pertahanan telah mengambil langkah efektif untuk meminimalisasi ancaman nyata di Asia Pasifik pada bidang transportasi, rute pasokan energi, serta pasokan daya yang membuat fasilitas energi bisa berjalan," kata Shoigu.

Latihan militer tahun lalu yang diselenggarakan di Timur Jauh (Vostok 2014), menurut Shoigu, menunjukan peningkatan kapabilitas tempur dan kegigihan pasukan untuk melindungi kepentingan nasional.

"Untuk meningkatkan kontrol terhadap pasukan, Komando Strategis Terpusat telah membentuk pusat kontrol pertahanan regional. Armada Pasifik, Komando Angkatan Udara ketiga,  pasukan pertahanan udara serta pasukan tentara umum telah menciptakan pusat kontrol, yang mulai beroperasi sejak 1 Desember lalu," terang Shoigu.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki