Majelis Ulama Rusia Minta Putin Dukung Penggunaan Jilbab di Sekolah

Sang Mufti berpendapat, larangan penggunaan jilbab di sekolah-sekolah terkait dengan adanya pengaruh dari pihak asing.

Kepala Dewan Mufti Rusia sekaligus Ketua Majelis Ulama Ravil Gaynutdin mempublikasikan surat perlindungan berjilbab kepada Presiden Vladimir Putin. Gaynutdin meminta orang nomor satu di Rusia tersebut untuk ikut membela hak para perempuan muslim Rusia untuk memakai jilbab di sekolah-sekolah. Permintaan ini dipicu oleh akan adanya peninjauan terhadap isu pemakaian jilbab di sekolah oleh Mahkamah Agung Rusia dalam waktu dekat ini.

Dalam suratnya, Gaynutdin menulis bahwa jilbab bukanlah bentuk esklusifitas Islam ataupun sesuatu yang mengundang kontroversi agama. Dia mengatakan bahwa kain penutup kepala sudah dipakai oleh kaum perempuan dari penganut agama yang beragam selama berabad-abad. Gaynutdin juga menceritakan pengalamannya di daerah Chechnya dan Tatarstan. Menurutnya, tidak adanya intervensi pemerintah setempat terkait isu penutup kepala bagi para siswi di sana mempunyai efek positif.

Sang Mufti berpendapat, larangan penggunaan jilbab di sekolah-sekolah ini terkait dengan adanya pengaruh dari pihak asing. Gaynutdin juga menyebut Rusia sebagai pemimpin perlindungan nilai-nilai tradisi dalam skala internasional. Menurutnya, Rusia secara vokal melindungi nilai-nilai tradisi dari masuknya pseudo-demokrasi, atau lebih tepatnya sekularisme agresif dari Eropa dan Amerika Utara.

“Ketidaksabaran, antidemokrasi, dan ketidakhormatan terhadap tradisi persahabatan masyarakat di Eurasia, yang berasal dari luar, berusaha masuk ke kami melalui isu penggunaan jilbab. Isu tersebut kemudian dipolitisasi di dalam ‘rumah tangga’ Rusia,” tulis Gaynutdin.

Presiden Vladimir Putin sudah berulang kali menyatakan menentang penggunaan jilbab di lingkungan sekolah. Dalam pertemuannya dengan angota Front Masyarakat Seluruh Rusia pada Oktober 2012 silam, Putin menyatakan, “Kita adalah negara sekuler, dan justru dari situlah kita harus berpijak.”  Dalam sebuah siaran langsung pada April 2013, Putin mengatakan bahwa di Rusia tidak ada tradisi penggunaan jilbab. “Tentu saja terdapat ciri khas tertentu di republik-republik nasional Rusia. Namun, itu adalah sebuah praktik (keagamaan) yang melekat pada agama tertentu. Baik di negara maupun di wilayah-wilayah muslim kami tidak pernah ada tradisi seperti itu, ujar sang presiden.

Ingin tahu lebih banyak mengenai perkembangan Islam di Rusia? Baca lebih lanjut. >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki