Lavrov Merasa Barat Hendak Kembali Bekerja Sama dengan Rusia untuk Perangi Terorisme

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, yang ikut dalam aksi protes di Paris pada Minggu (11/1), menyatakan selama menjalin kontak dengan pemimpin Barat lain di sana, ia merasa mereka siap untuk kembali menjalin hubungan dengan Rusia dalam memerangi terorisme, demikian dilaporkan Interfax.

"Saya merasa, ada keinginan untuk mengubah hubungan yang tak sehat antara Rusia dengan Barat saat ini, termasuk saat saya berbincang dengan Presiden Prancis François Hollande sebelum aksi tersebut," kata Lavrov dalam konferensi pers yang digelar di Moskow setelah pertemuannya dengan mitra dari Latvia, Edgars Rinkevics.

Menanggapi pertanyaan apakah partisipasi Rusia dalam aksi protes di Paris berarti Rusia hendak mendekatkan diri pada Barat terkait isu lain termasuk Ukraina, Lavrov menegaskan bahwa ia tak berniat untuk membangun hubungan seperti itu. "Pihak Barat mencoba membangun hubungan seperti itu ketika mereka berkata, 'Jika Rusia bersedia bertingkah baik soal krisis Ukraina, kita bisa melanjutkan kerja sama dengan Rusia di bidang lain.' Itu tidak terdengar dewasa. Perlu pendekatan dewasa untuk menghadapi ancaman yang kini datang dari terorisme," kata Lavrov.

Lavrov juga menyatakan bahwa dua teroris yang menyerang kantor redaksi Charlie Hebdo dan membunuh para jurnalis tersebut merupakan orang yang terlatih di Suriah saat melakukan tugas dari Barat untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Suriah Bashar Assad.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki