Lima orang penyelam Rusia mendeteksi sinyal keberadaan benda berukuran besar di perairan Laut Jawa yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Hal tersebut disampaikan oleh kepala tim pencarian dari Rusia, Eduard Chizhikov, Selasa (6/1).
“Kami telah menginformasikan koordinat lokasi tersebut pada Basarnas Indonesia,” kata Chizhikov seperti dikutip DetikCom.
Chizhikov menjelaskan, tim Rusia sempat terhambat oleh kondisi cuaca yang buruk. Namun, kemarin mereka berhasil melakukan enam misi penyelaman. Tim dari Rusia fokus mencari bagian besar badan pesawat di dua area yang telah ditentukan.
Sebelumnya, pada Senin (5/1), pesawat amfibi Rusia Be-200 berhasil menemukan 30 obyek di area pencarian AirAsia, termasuk sebuah jenazah yang mengenakan jaket pelampung. Mereka juga telah mengirimkan koordinat obyek tersebut pada pihak berwenang.
Menurut Chizhikov, Rusia memiliki tim ahli dan peralatan canggih yang dapat mempermudah penemuan kotak hitam pesawat. Namun, hingga hari kesepuluh pascatragedi jatuhnya pesawat QZ8501, kotak hitam pesawat itu masih belum berhasil ditemukan.
Pesawat AirAsia QZ8501 mengalami kecelakaan pada Senin (28/12) pagi. Sekitar 40 menit setelah pesawat lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, pesawat hilang dari radar. Sebelumnya, pilot pesawat sempat meminta izin meningkatkan ketinggian pesawat untuk menghindari formasi awan berbahaya. Namun, permintaan tersebut ditolak karena kepadatan lalu lintas udara. Pesawat kemudian hilang tanpa sempat memberi sinyal bahaya pada petugas kontrol lalu lintas udara.
Sumber: Sputnik
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda