Materi gelap, yang merupakan elemen paling dominan di seluruh jagad raya, kemungkinan juga terkandung dalam matahari, demikian dilaporkan Interfax. Menurut kepala tim peneliti dari Institut Teori dan Eksperimen Fisika Moskow Alexander Dolgov, bisa saja hal tersebut ditemukan saat para ilmuwan meneliti Matahari.
“Ketepatan observasi para ilmuwan terus meningkat dan beberapa hal menunjukan matahari memiliki sumber energi yang tak lazim dari pemusnahan partikel materi gelap,” kata Dolgov, yang juga merupakan profesor dari University of Ferrara Italia sekaligus Kepala Laboratorium Kosmologi dan Partikel Dasar di Novosibirsk State University.
Menurut Dolgov, sebagian besar informasi mengenai matahari telah diketahui berkat pengukuran seismologi dari kelimpahan helium surya. Kini, para ilmuwan fokus mempelajari osilasi surya untuk mengetahui struktur interior bintang secara lebih mendalam.
Sang profesor menyatakan laboratorium yang ia pimpin di Novosibirsk State University telah membangun prototipe kedua detektor materi gelap yang besarnya mampu memuat 150 liter argon cair.
Perangkat tersebut dapat mendeteksi partikel neutrino super-ringan berenergi rendah yang dapat berinteraksi dengan inti atom namun tidak menghasilkan elektron.
"Alat ini dapat mendeteksi partikel tersebut. Secara praktis, alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi reaktor nuklir. Bagi bidang kedokteran, perhitungan cepat elektron dan positron akan membantu menciptakan hasil tes tomografi dengan sangat cepat," kata Dolgov.
Pada 2011, Novosibirsk State University mendirikan Laboratorium Kosmologi dan Partikel Dasar dari dana yang diberikan pemerintah Rusia. Laboratorium tersebut meneliti materi gelap dan antimateri, serta melatih para spesialis kosmologi dan astrofisika.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda