Pencarian Hari Pertama, Pesawat Rusia Belum Berhasil Temukan Kotak Hitam AirAsia QZ8501

Pesawat Rusia Be-200 belum berhasil menemukan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.

Pesawat Rusia Be-200 belum berhasil menemukan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. Hal tersebut disampaikan oleh Letnan Pinandita dari Angkatan Udara Indonesia, Minggu (4/1).

“Pesawat amfibi Rusia belum menemukan apa-apa,” kata Pinandita pada wartawan.

Meski demikian, Pinandita memuji kecanggihan pesawat Rusia tersebut yang mampu menampilkan hasil pengintaian kamera langsung di layar pesawat dan menyimpan koordinat lokasi tersebut.

Sang letnan menjelaskan, pada hari pertama operasinya, Be-200 kembali ke Bandara Halim Perdana Kusuma setelah terbang selama satu jam penuh.

Sebelumnya pada Sabtu (3/1), Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Tatang Kurniadi berharap kotak hitam AirAsia Airbus A320-200 dapat segera ditemukan dengan bantuan dari Rusia.

Sebanyak 72 penyelam dan pakar pencarian dari Rusia tiba di Indonesia pada Jumat (2/1) lalu dan bergabung dalam misi multinasional untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 atas permintaan pemerintah Indonesia. Kementerian Situasi Darurat Rusia juga mengirim pesawat Il-76 dan pesawat amfibi Be-200 serta kendaraan remote control Folkon yang mampu menjelajahi dasar laut hingga kedalaman seribu meter.

Pada Minggu (28/12), pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura hilang dari radar setelah sekitar 40 menit lepas landas. Sejauh ini, 34 jenazah penumpang telah dievakuasi dan sembilan dari 162 penumpang pesawat tersebut telah berhasil teridentifikasi.

Sumber: Sputnik

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki