Para pelaut yang masih hilang setelah tenggelamnya kapal pukat Korea Selatan Orion-501 di pesisir Chukotka akan terus dicari, meski dalam kondisi gelap dan badai. Hal tersebut dilaporkan oleh TASS, mengutip pernyataan Kepala Subkoordinasi Tim Penyelamatan Petropavlovsk-Kamchatsk Arthur Retz.
“Kami memutuskan untuk melanjutkan pencarian hingga bisa menemukan korban yang masih hidup,” kata Retz.
Berdasarkan informasi, temperatur air pada area pencarian ialah sekitar nol derajat Celcius. Saat ini, tim penelamat belum berhasil menemukan 54 pelaut yang hilang setelah kejadian naas tersebut. Kondisi cuaca yang buruk mempersulit proses pencarian. Area tersebut diprediksi akan mengalami badai, kecepatan angin mencapai 25-27 meter per detik, dan tinggi ombak mencapai lima hingga enam meter.
Kapal pukat Korea Selatan Orion-501 tenggelam di Laut Bering, di dekat pesisir Chukotka pada Senin (1/12) pukul 17.00 waktu Kamchatka. Berdasarkan data yang ada, dalam kapal tersebut terdapat 62 orang, terdiri dari 35 orang warga Indonesia, 13 orang warga Filipina, 11 orang warga Korea Selatan, dan inspektor dari Rusia. Kapal tersebut tak sempat memberikan sinyal bahaya sebelum mengalami kecelakaan.
Kapal Rusia Carolina-77 hanya mampu menyelamatkan lima orang (termasuk warga Rusia), sementara kapal Bay Bully hanya mampu menyelamatkan dua orang. Di area tersebut telah ditemukan satu jenazah korban tewas, kemungkinan warga Korea Selatan yang meninggal karena hipotermia.
Sumber: Rossiyskaya Gazeta
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda