Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyatakan Ukraina telah kehilangan lebih dari 60 persen perlengkapan militer dalam perang di Donbass, demikian dilaporkan Interfax. Kini, Ukraina tengah bersiap mengembalikan kesiapan tempur tentara Ukraina.
“Sebanyak 60-65 persen perlengkapan militer di garis depan pertempuran kami telah hancur dan tentara kami tidak memiliki perlengkapan untuk melindungi diri mereka sendiri. Kini mereka sudah kembali dilengkapi persenjataan yang dibutuhkan,” ujar Poroshenko dalam wawancara bersama saluran televisi Ukraina yang ditayangkan pada Minggu (21/9) malam.
Poroshenko menjelaskan terdapat pasokan harian perlengkapan militer untuk mengembalikan kesiapan tempur pasukan Ukraina.
Menurut Poroshenko, pasukan bersenjata Ukraina telah mendapat pasokan senjata tidak mematikan dari rekan asing mereka, dan Ukraina memiliki cukup persediaan senjata mematikan.
“Kami tidak diberi senjata mesin karena kami telah memiliki senjata mesin, tank, peluncur roket, misil, atrileri, dan lain-lain yang membuat kami dapat mempertahankan garis depan,” ujar Poroshenko
“Namun kami membutuhkan perlengkapan lain seperti alat pengintai, radar, alat pengawasan, dan sistem pertahanan lain yang akan meningkatkan efektivitas senjata kami puluhan kali lipat dan memoderenisasi pasukan kami. Kini kami sudah telah menerima semua yang kami butuhkan,” ujar Poroshenko.
Ia menyatakan bahwa perlengkapan tersebut bukan hanya dipasok oleh Amerika Serikat.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda