Rusia harus menanggapi kemungkinan sanksi terbaru dari Barat dengan balasan yang tidak seimbang, seperti membatasi penerbangan maskapai Barat di wilayah udara Rusia misalnya, demikian dilaporkan Interfax. Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dalam perayaan ulang tahun koran Vedomosti yang ke-15.
"Jika ada sanksi yang berhubungan dengan bidang energi dan pembatasan lebih lanjut terhadap sektor keuangan Rusia, kami akan meresponnya dengan tanggapan yang berbeda. Saya sudah mengumumkan beberapa keputusan dalam rapat pemerintah, seperti pembatasan di bidang transportasi misalnya," kata Medvedev pada Vedomosti.
"Kami akan menanggapi pembatasan yang diberikan pada Rusia. Jika maskapai Barat tidak boleh melewati wilayah udara kami, banyak maskapai yang terancam akan bangkrut," kata Medvedev.
Namun, Medvedev menyatakan pemberian sanksi balasan tersebut merupakan langkah yang tidak diinginkan. "Ini adalah skenario terburuk. Saya ingin pihak Barat menyadari hal tersebut," ujar Medvedev.
Sang perdana menteri menekankan bahwa sanksi tambahan tidak akan membantu pencapaian perdamaian di Ukraina. "Sebagian besar politisi pun menyadari hal tersebut. Ini sebenarnya hanya kesalahan pola pikir yang sederhana dan sayangnya, didukung oleh keinginan untuk menyerang Rusia melalui hubungan internasional," ujar Medvedev.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda