Para penyelidik mulai mengumpulkan serpihan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina timur pada Juli lalu, demikian disampaikan pemimpin Republik Rakyat Donetsk.
"Mereka mulai mengumpulkan puing-puing pesawat, sebagian masih tersisa di lokasi jatuhnya pesawat. Mereka mengalami hambatan dalam menjalankan tugas karena konflik terus berlangsung di wilayah sekitar TKP," ujar Wakil Perdana Menteri Pertama Republik Rakyat Donetsk Andrei Purgin pada Interfax.
Untuk saat ini, pihak yang berselisih belum sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Sebelumnya, pada Selasa (5/8), tim penyelidik yang terdiri atas 110 ahli dari Australia, Belanda, dan Malaysia telah mengunjungi TKP.
Berdasarkan informasi dari akun Twitter OSCE, para ahli tersebut didampungi oleh sembilan anggota Misi Pemantauan Khusus OSCE untuk Ukraina. Terlihat 17 kendaraan terparkir di lokasi tersebut. Pihak OSCE menjelaskan bahwa hari itu mereka fokus mencari sisa jenazah korban.
Pencarian yang dilakukan Senin (4/8) berhasil menemukan benda-benda pribadi korban, seperti paspor dan album foto. Pencarian tersebut hanya berlangsung selama satu setengah jam karena terdengar suara tembakan di sekitar lokasi pada pagi itu.
Pada Selasa (5/8), 14 kendaraan dan 116 ahli, terdiri dari 66 pakar Belanda, 37 pakar Australia, dan 13 pakar Malaysia, menyambangi lokasi kecelakaan.
Pesawat MH17 yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur jatuh di wilayah Ukraina timur pada Kamis (17/7). Seluruh penumpang yang berjumlah 298 tewas.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda