Uni Eropa memasukan tambahan delapan warga Rusia ke dalam daftar target sanksi, demikian dilaporkan Interfax.
Mereka dianggap mendapat keuntungan dari keputusan yang diambil oleh pemerintah Rusia. Delapan orang tersebut dikenai sanksi berupa pembekuan aset yang dimiliki di Eropa serta larangan melakukan perjalanan ke Eropa.
Sanksi tersebut berlaku sejak Rabu (30/7) dan telah dipublikasikan dalam Jurnal Resmi Uni Eropa. Sanksi itu diberikan pada Kepala Wakil Pertama Administrasi Kepresidenan Rusia Alexei Gromov, pengusaha Rusia Arkady Rotenberg, Yury Kovalchuk, dan Nikolai Shamalov.
Warga Rusia yang ditambahkan ke daftar tersebut termasuk pengusaha Konstantin Malofeyev, Menteri Dalam Negeri Krimea Sergei Ibisov, Juru Bicara Parlemen Republik Rakyat Donetsk Boris Litvinov, dan Juru Bicara Republik Rakyat Lugansk Oksana Chigrina.
Perusahaan yang baru masuk dalam daftar sanksi dari Uni Eropa antara lain Bank Komersil Nasional Rusia, produsen senjata Rusia Almaz-Antey, dan maskapai Dobrolet.
Selain itu, pembatasan baru telah diberlakukan dalam perdagangan dan investasi di Krimea dan Sevastopol.
Secara keseluruhan, terdapat 95 orang dan 23 instansi yang masuk ke dalam daftar target sanksi Uni Eropa tersebut.
Pada Rabu (30/7), kelompok G-7 menyatakan Rusia bisa dikenai sanksi ekonomi yang lebih berat terkait krisis yang terjadi di Ukraina saat ini.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda