Badan Antariksa Rusia Roscosmos telah mendapat persetujuan awal dari NASA, Eropa, dan lembaga antariksa Jepang untuk membangun stasiun internasional berawak di orbit bulan. Stasiun tersebut dibangun berdasarkan modul sains dan energi yang telah dibuat Rusia untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), demikian ungkap seorang sumber di Industri Roket dan Luar Angkasa Rusia pada Interfax-AVN.
"Mitra internasional kami dari Amerika Serikat, Eropa dan Jepang mendukung usulan untuk menggunakan stasiun orbital berawak di titik Lagrangian L2 (pada sisi yang berlawanan dengan Bumi) setelah masa kerja ISS berakhir. Stasiun tersebut dibuat berdasarkan modul sains dan energi Rusia yang awalnya dikembangkan untuk ISS," kata sumber itu.
Proyek ini akan disesuaikan dengan kondisi bulan. Stasiun orbital bulan dapat bekerja selama 30 tahun. Stasiun tersebut kelak memiliki pengait untuk menggandeng pesawat ruang angkasa AS dan Rusia. Lembaga Utama Roscosmos TsNIIMash sedang mengkaji sebuah desain kasar dari Energia Corporation yang seharusnya digunakan untuk ISS pada 2018.
Divisi Rusia di ISS memiliki dua modul sains dan energi yang akan menjamin mereka menggunakan energi secara mandiri, terpisah dari bagian stasiun AS. Sementara, keputusan untuk membangun modul kedua belum dibuat. "Roscosmos sepertinya tidak akan menyetujui pembangunan modul kedua mengingat Rusia kemungkinan keluar dari proyek ISS pada 2020," ujar sumber.
Ia juga mengatakan bahwa modul sains dan energi baru dan beberapa modul lain, baik yang telah dikerahkan di orbit atau akan diluncurkan segera, akan menjadi inti dari stasiun orbital domestik baru Rusia ketika proyek ISS berakhir. "Lembaga penelitian Roscosmos sedang mempertimbangkan tata letak calon stasiun orbital mandiri Rusia," kata sumber tersebut.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda