Moskow menyerahkan semua data yang dimiliki Kementerian Pertahanan Rusia terkait kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 pada Uni Eropa. Hal itu disampaikan Wakil Tetap Rusia untuk Uni Eropa Vladimor Chizhov di Brussel, Selasa (22/7) pada Interfax.
Ia menambahkan bahwa Uni Eropa tidak bereaksi apa pun.
"Kami menerima reaksi dari Amerika Serikat, dan hal itu telah diprediksi sebelumnya, yakni meragukan data dari kami. Tentu itu merupakan hak mereka.
Namun, jika mereka meragukan data kami, mereka seharusnya dapat membuktikan hal itu. Sayangnya, mereka belum melakukannya. AS tidak pernah memperlihatkan bukti dalam kasus seperti ini dengan alasan itu adalah informasi rahasia, narasumber mereka tidak bersedia, dan sebagainya," tutur Chizhov.
Amerika Serikat pernah mengalami kasus serupa pada 1998, saat kapal misil US Vicennes menembak jatuh pesawat Iran, yang sebenarnya ditargetkan ke pesawat militer.
Saat itu Presiden George Bush Senior menyatakan, "Saya tidak akan meminta maaf pada rakyat AS. Saya tidak peduli apa pun faktanya," kata Bush.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda