Dalam kunjungan kedua Putin ke Tiongkok, Rusia dan Tiongkok telah menyepakati kontrak pasokan gas Rusia ke Tiongkok. Penandatanganan kontrak dihadiri langsung oleh Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Berita ini didapatkan RBTH dari koresponden Rossiyskaya Gazeta yang ikut dalam delegasi kepresidenan.
Putin mengusulkan penerapan pajak bahan galian bagi sumber yang akan digali untuk pasokan ke Tiongkok. Namun, berdasarkan keterangan Presiden Rosneft Igor Sechin, pihak Tiongkok bersedia menghapus pajak impor gas dari Rusia. Hal tersebut disinyalir menciptakan kesepakatan dalam negosiasi harga gas.
Kontrak ini bernilai 400 miliar dolar AS untuk jangka waktu 30 tahun. Namun, hingga kini detail kontrak belum diumumkan. Harga gas per meter kubik pun tidak diumumkan pihak Gazprom karena merupakan rahasia perusahaan.
Pembahasan kontrak gas antara Rusia dan Tiongkok sudah berlangsung selama sepuluh tahun. Pada 2009, kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian mengenai syarat utama pasokan gas alam dari Rusia ke Tiongkok senilai 68 miliar meter kubik gas per tahun. Pada musim semi 2013, nilai pasokan gas berubah menjadi 38 miliar meter kubik per tahun. Namun, kedua pihak tak menyetujui harga kontrak tersebut.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda