Potret Pemandangan Sehari-hari Wajib Militer di Rusia

Wajib militer (wamil) di Rusia ditujukan pada para pemuda yang berusia 18 – 27 tahun. Belajar di universitas hanya menunda kewajiban itu. Namun, tak semua orang di Rusia bersedia untuk menjalani program ini.

Sebenarnya, ada pilihan lain yang kurang populer bagi mereka yang enggan menjalani wajib militer. Seseorang bisa menukar satu tahun wajib militer dengan dua tahun bekerja di sebuah lembaga negara, rumah sakit, kantor pos, atau perpustakaan. Berdasarkan angka resmi, hanya 0,2 persen pemuda yang memilih layanan alternatif ini pada 2013.

Beberapa pemuda menghindari wamil dengan melakukan studi pascasarjana. Sementara, ada pula yang mengabaikan surat panggilan, membayar suap, atau menghindar karena alasan medis. Terlebih lagi, bagi para profesor dan ayah yang memiliki tiga orang anak atau lebih dapat menghindari program nasional ini.

Dalam setahun, ada dua kali panggilan wajib militer di Rusia: pada musim semi dan pada musim gugur. Inilah masa ketika kantor pendaftaran bekerja keras untuk menemukan sebanyak mungkin pemuda yang bisa dimasukkan ke dalam layanan.

Tidak ada liburan atau hari libur. Para rekrut tetap aktif bertugas selama satu tahun penuh.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Tentara Rusia sempat menderita akibat penurunan moral dan material yang signifikan.

Namun selama tujuh tahun terakhir, Tentara Rusia berhasil bangkit dan menjadi salah satu tentara yang paling efisien di dunia.

Selama setahun terakhir, Rusia bahkan berperan aktif dalam operasi militer (di Suriah) dan berbagai latihan utama, serta melanjutkan reformasi militer yang dimulai kembali pada 2008.

Program wajib militer di Rusia secara historis bertindak sebagai pendorong karir. Pada era Soviet, tentara dikenal sebagai Tentara Petani dan Buruh. Menjadi seorang tentara merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Program wajib militer di Uni Soviet berlangsung selama 2 – 3 tahun dan dianggap sebagai kewajiban bagi laki-laki.