Kembaran Stadion GBK di Moskow Rayakan Ulang Tahun Ke-60

Momok lain dari stadion ini adalah penggunaan rumput plastik di stadion yang justru meningkatkan risiko cedera atlet yang bertanding.

Momok lain dari stadion ini adalah penggunaan rumput plastik di stadion yang justru meningkatkan risiko cedera atlet yang bertanding.

Dmitry Budanov/RIA Novosti
Stadion Luzhniki, stadion paling terkenal di Rusia yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1980, tengah menghadapi tantangan dan ditargetkan dapat menujukkan "wajah" barunya sebelum Piala Dunia FIFA 2018. Pada 31 Juli kemarin, stadion yang menjadi inspirasi bagi Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta ini merayakan hari jadinya yang ke-60.
Stadion Luzhniki Moskow dibangun pada 1956, tak lama setelah atlet Soviet untuk pertama kalinya ikut berkompetisi secara internasional pada Olimpiade Musim Panas 1952 di Helsinki, Finlandia.
Tim Uni Soviet, yang tak disangka tampil dengan mengesankan dan hampir tanpa cacat, berhasil merebut posisi kedua dalam daftar perolehan medali di Helsinki. Karena itulah, atlet-atlet Uni Soviet merasa membutuhkan tempat pelatihan permanen. Para arsitek dan pekerja konstruksi Soviet pun bekerja ekstra dua kali lipat demi mendirikan stadion baru hanya dalam tempo 450 hari.
Tak mengherankan, stadion ini awalnya dinamai dengan menyelipkan nama pemimpin pertama Uni Soviet, Vladimir Lenin (Stadion Utama Lenin). Pada 1992, stadion ini berganti nama menjadi Luzhniki. // Luzhniki menjadi tuan rumah parade kemenangan para juara dari kontingen Soviet pada Olimpiade Musim Panas 1960 di Roma, Italia.
Stadion ini dibangun di daerah yang indah di samping Bukit Lenin (sekarang Bukit Sparrow) dan di seberang gedung utama Universitas Negeri Moskow (MGU).
Luzhniki membuat debut yang mengesankan dengan menjadi tuan rumah upacara pembukaan Festival Pemuda dan Mahasiswa Dunia Ke-6 pada Juli 1957.
Ini adalah pertama kalinya Uni Soviet mengadakan sebuah acara internasional berkualitas tinggi.
Stadion monumental ini menjadi lokasi yang ideal untuk berbagai acara olahraga seremonial yang dimaksudkan untuk menunjukkan semangat masyarakat Komunis. // 1959. Upacara Pembukaan Spartakiad Masyarakat Uni Soviet Ke-2.
Luzhniki baru mendapatkan sorotan di luar negeri pertama kali pada Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow, terutama pada upacara penutupan yang begitu menyentuh.
Luzhniki juga merupakan stadion utama sepak bola Soviet dan rumah bagi tim nasional Uni Soviet. Stadion ini pun menjadi saksi bisu atas tragedi tewasnya 66 orang selama pertandingan sepak bola antara FC Spartak Moskow dan HFC Haarlem pada Kejuaraan Piala UEFA 1982 – 1983 tanggal 20 Oktober 1982 di Luzhniki. // 1985. Pertandingan persahabatan antara Uni Soviet dan Jerman Barat.
Kompleks Luzhniki memiliki sejumlah fasilitas, termasuk gelanggang es, lapangan tenis, dan kolam renang luar ruangan.
Setelah jatuhnya "Tirai Besi", Luzhniki menjadi tempat konser papan atas di kota Moskow. Stadion ini telah menyambut artis-artis ternama dunia, seperti Michael Jackson, Madonna, Metallica, dan Red Hot Chili Peppers. // 1979. Elton John di Luzhniki.
Pada tahun 1997, atap tembus pandang ditambahkan di atas tribun Luzhniki untuk melindungi para penonton dari terpaan hujan. Meski begitu, tetap ada banyak penggemar yang mengkritik arena ini karena Luzhniki dirasa kurang nyaman dari segi visibilitas dari banyak bangku penonton ke lapangan.
Pada partai final Liga Champions UEFA 2008, pemerintah akhirnya menggunakan rumput alami pada lapangan stadion. Namun, tak lama setelah pertandingan, mereka kembali mengganti rumput itu dengan karpet rumput buatan mereka yang telah berumur. // Pemain bola Cristiano Ronaldo dari Manchester United merayakan kemenangan pada akhir pertandingan final kejuaaraan sepak bola Liga Champions di Stadion Luzhniki, Moskow.
Kejayaan terakhir Luzhniki adalah pada Agustus 2013, yaitu ketika Moskow menjadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia IAAF. // Pelari cepat (sprinter) asal Jamaika Usain Bolt merayakan perolehan medali emas ketiga pada Kejuaraan Atletik Dunia di Stadion Luzhniki, Moskow
Kini, Luzhniki tengah menjalani "operasi kecantikan" yang diharapkan dapat tampil layaknya burung phoenix pada pertandingan pembukaan dan final Piala Dunia FIFA 2018.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki