Presiden Rusia Vladimir Putin memegang segelas sampanye pada upacara penyerahan mandat para duta besar asing di Aula Alexander, Kremlin, Moskow.
Mikhail Metzel/TASSTak seperti di Indonesia, yang dalam 15 tahun terakhir gaji presidennya tak berubah, gaji presiden di Rusia kerap kali berubah.
Pada 2013, gaji Presiden Rusia Vladimir Putin ialah sekitar 306.000 rubel (9.500 dolar AS) per bulan. Dalam setahun, ia mengantongi 3.672.000 rubel (115.000 dolar AS). Tahun berikutnya, pendapatan Putin bertambah drastis hingga melebihi 640.000 rubel (16.000 dolar AS) per bulan dan 7,7 juta rubel (193.000 dolar AS) per tahun.
Biasanya, gaji presiden Rusia paling kecil dibanding pejabat tinggi Kremlin lain. Namun, para presiden tak terlalu khawatir akan jumlahnya.
“Sejujurnya, saya bahkan tak tahu berapa gaji saya. Mereka mengirimnya pada saya, saya ambil, simpan ke bank, dan bahkan tak menghitungnya,” kata Vladimir Putin suatu kali.
Presiden pertama Rusia Boris Yeltsinlah yang pada 1997 mewajibkan para pejabat untuk melaporkan penghasilannya secara publik. Sebagai teladan kepala negara, ia memulai dengan dirinya sendiri. Pada Maret 1998, ia merupakan pejabat pertama yang secara terbuka mengumumkan pendapatannya.
Properti dan pemasukan total Yeltsin mencapai nilai 1.950.234 rubel (325.054 dolar AS). Angka ini terdiri dari gaji total, royalti dari buku “Notes of a President” dan bunga dari tabungannya di Sberbank Rusia.
Presiden Boris Yeltsin disambut di sebuah rumah makan Rusia di pusat perbelanjaan bawah tanah pada 6 September 1997. Sumber: Alexander Sentsov / Alexander Chumichev / TASS
Kini para sejarawan bahkan punya informasi mengenai para pemimpin Soviet.
“Pada Desember 1947, penghasilan Stalin sebagai kepala Dewan Kabinet ialah 10 ribu rubel. Namun, tak jelas apakah angka tersebut termasuk gajinya sebagai sekretaris Komite Pusat, yang berjumlah 8 ribu rubel,” kata Oleg Khlevnyuk, yang memiliki spesialisasi dalam riset periode Stalinis.
Selain itu, sang sekjen juga seharusnya menerima royalti dari jutaan salinan karyanya. Ada sebuah kisah terkenal ketika Stalin mengirim uang sebesar 40 ribu rubel untuk teman-teman kecilnya di Georgia.
Sebagai perbandingan, penghasilan tahunan warga Soviet pada periode tersebut adalah 7.200 rubel dan gaji bulanannya sebesar 600 rubel. Petani pada tahun 1950 memiliki penghasilan kurang dari 100 rubel per bulan per orang.
Namun, Khlevnyuk menyebutkan bahwa orang-orang tak terlalu memperhatikan gaji resmi pemimpin Soviet. Apa pun itu, jutaan rubel dihabiskan untuk merawat dacha, pengawal, dan pelayanan.
“Setelah 1947, Ayah kadang bertanya, ‘Apa kamu perlu uang?’ Saya selalu menjawab ‘Tidak’,” tulis putri Stalin Svetlana Allilueva dalam memoarnya. “‘Kamu bohong’, katanya. ‘Berapa yang kamu butuhkan?’”
“Saya tak tahu apa yang harus saya katakan. Ia tak tahu berapa nilai uang sebenarnya, atau berapa harga barang-barang. Ia tinggal dengan ide prarevolusioner bahwa seratus rubel adalah jumlah yang besar. Ketika ia memberi saya dua tiga-ribu rubel, apakah itu untuk sebulan, setengah tahun, atau dua minggu, ia merasa bahwa ia telah memberiku sangat bayak.”
“Tiap bulan, seluruh gajinya ada dalam amplop di mejanya. Saya tak tahu apakah ia punya buku tabungan — sepertinya tidak. Ia tak menghabiskan uang itu sendiri. Tak ada yang perlu dikeluarkan untuk menghabiskan uang itu. Segala keperluannya — dacha, rumah, makanan, pelayan, baju — dibayar oleh pemerintah.”
Doktor Ilmu Sejarah Oleg Budnitsky menyebutkan bahwa uang ‘riil’ tak berarti bagi pemimpin Rusia. Sebanyak apa pun uang yang dimiliki Lenin, sangat sulit untuk membeli makanan dengan kertas yang terus mengalami depresiasi.
Sebuah insiden yang terjadi pada Boris Yeltsin dengan jelas menunjukkan bagaimana hubungan pemimpin Rusia dengan uang mereka. Suatu hari, Boris Nikolaevich datang ke pembukaan cabang restoran lokal Rusia Bistro. Ia memilih beberapa makanan dan membayarnya di kasir.
Jelas, ia tak punya uang di kantongnya dan temannya membantu sang presiden. Namun selama beberapa waktu, ia tak paham berapa seharusnya ia bayar. Bingung, ia menghitung uang di tangannya — ia benar-benar lupa bagaimana memegang uang.
Artikel ini merupakan versi ringkas dari artikel yang dipublikasikan dalam bahasa Rusia di Lenta.ru.
Bahasa yang ia gunakan bukan sekadar bahasa biasa
Program judonya bahkan jadi standar Rusia
Sepertinya, ia satu-satunya manusia yang ditakuti AS
Segala suvenir dengan gambar Putin laku di kalangan turis
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda