Perbankan Syariah Rusia Tersandung Undang-Undang

Di Rusia, perbankan syariah saat ini paling berkembang di Republik Tatarstan. Di sana, sepertiga perjanjian bisnis dibuat berdasarkan norma syariah. Foto: Getty Images/Fotobank

Di Rusia, perbankan syariah saat ini paling berkembang di Republik Tatarstan. Di sana, sepertiga perjanjian bisnis dibuat berdasarkan norma syariah. Foto: Getty Images/Fotobank

Perbankan syariah di Rusia berada dalam posisi yang cenderung sulit, baik dari sudut pandang bentuk organisasi hukum, perpajakan, hingga hubungan kontrak. Para pakar ekonomi menilai hal itu disebabkan ketiadaaan dasar hukum yang sesuai dan belum adanya sistem pendidikan maju mengenai perbankan syariah. Dengan terciptanya Uni Eurasia, semuanya akan berubah.

Kegiatan pebankan syariah didasari norma syariah Islam yang melarang adanya pemungutan bunga (riba). Setiap kesepakatan harus dibuat berdasarkan aktiva nyata, bukan spekulasi.

Masalah utama yang dihadapi oleh perbankan syariah di Rusia adalah perundang-undangan mengenai bank dan kegiatan perbankan mendefinisikan kredit sebagai sebuah jasa berbayar, sedangkan berdasarkan perekonomian syariah kredit harus diberikan dengan gratis (tanpa pungutan bunga). Hal itu diungkapkan Direktur Departemen Ekonomi Komite Mufti Rusia dan anggota Tim Koordinasi Asosiasi Pakar Finansial Syariah Rusia (APFSR) Madina Emirovna Kalimullina.

Dalam perbankan syariah, kredit tidak dianggap sebagai sumber keuntungan sepihak. Secara umum, kredit dalam syariah dapat dilaksanakan berdasarkan dua prinsip, yakni prinsip bagi hasil, yaitu investasi langsung ke dalam modal dasar (Mudharabah, Musharaka), dan prinsip dagang, yaitu proses jual-beli dengan penentuan margin keuntungan di depan (Murabahah).

Dalam perundang-undangan Rusia, terdapat keterbatasan partisipasi dalam modal dasar dan aktivitas perdagangan bank. Oleh karena itu, organisasi perbankan syariah didirikan dengan bentuk hukum yang lain, seperti persekutuan komanditer, kemitraan, atau perusahaan perdagangan. 

Pajak Ganda

Pengurus Lembaga Keuangan Masraf, Isa Maadinovich Maadinov menjelaskan, berdasarkan hukum syariah menjual barang yang bukan milik sendiri adalah terlarang. Jika perusahaan membutuhkan dana untuk membeli peralatan, bank syariah akan membeli peralatan yang dibutuhkan, lalu menjualnya kembali kepada perusahaan dengan harga yang telah dinaikkan sesuai margin keuntungan yang telah ditetapkan bank.

Bank-bank umum di Rusia tidak berkewajiban membayar pajak pertambahan nilai (PPn) untuk jasa keuangan miliknya. Namun, lembaga keuangan syariah malah diharuskan menanggung beban pajak pertambahan nilai setiap melakukan pembelian maupun penjualan aktiva. Dengan kata lain, bank syariah harus menanggung beban pajak ganda.

Investasi Berbeda, Perjanjian Pun Berbeda

Analis Investcafe Mikhail Kuzmin menerangkan bahwa perbankan syariah didasari oleh prinsip kerja sama antara bank dengan nasabah untuk menjalankan suatu proyek. “Tentu keuntungan atas keikutsertaan di proyek tersebut akan dibagi oleh bank kepada nasabah secara proporsional. Nasabah bisa tahu berapa investasi yang dilakukan oleh bank dan berbagi risiko sepenuhnya dengan bank”, terang Kumzin, yang juga menambahkan bahwa bank syariah lebih sering berinvestasi di bisnis properti dan proyek terukur.

Sementara Kalimullina menilai bank syariah serupa dengan perusahaan investasi keuangan atau perusahaan pada umumnya. Bagan realisasi penanaman modal yang dimiliki bank syariah merupakan analogi dari struktur manajemen kepercayaan.

Terkait perjanjian, bank syariah tidak berhak mengubah kondisi dan syarat yang ada dalam kontrak, begitu juga mengambil bunga ketika pelunasan dilakukan lebih cepat dari waktu yang disepakati. Hal seperti ini biasanya sering dimanfaatkan oleh mitra bisnis yang beritikat kurang baik.

“Kejujuran, itulah tantangannya. Untuk menghindari kesulitan kelak, kami sangat serius melakukan pemeriksaan mitra pengimbang (counterparty). Pimpinan rekan bisnis kami harus memegang teguh norma syariah. Dengan begitu kita dapat menjamin pemenuhan seluruh kewajiban,” cerita pengacara utama perusahaan Tatarstan Internasional Investment Company Maya Mazo.

Terus Berkembang

Di Rusia, perbankan syariah saat ini paling berkembang di Republik Tatarstan. Di republik tersebut, sepertiga perjanjian bisnis dibuat berdasarkan norma syariah. Nilai proyek tersebut mencapai kisaran satu sampai dua miliar dolar AS. Para pakar ekonomi menilai potensi pertumbuhan pasar instrumen keuangan syariah dapat mencapai 1,5 triliun dolar AS.

Namun, para pimpinan bank syariah di Rusia tidak berniat meninggalkan prinsip operasi yang mereka miliki. ”Norma pasar umum menakutkan bagi kami. Bank-bank syariah juga takut akan adanya kemungkinan untuk tidak mampu bersaing di pasar,” demikian diakui Maadinov.

Maadinov menilai potensi bank syariah cukup besar, namun tanpa dukungan pemerintah, mereka tidak dapat berbuat banyak. “Yang saya tahu, ada permintaan kepada bank sentral Rusia untuk memberi stimulasi bagi perbankan syariah. Seharusnya pembentukan Uni Eurasia dapat membantu pertumbuhan instrumen keuangan perbankan sayriah,” kata Maadinov.

Menurut ahli, peran utama pertumbuhan perbankan syariah di Rusia bertitik berat di negara Kazakhstan, yang merupakan pusat wilayah finansial syariah dan anggota Uni Eurasia. Kazakhstan berhasil menerapkan sistem pengendalian ekonomi syariah selama beberapa dekade lamanya.

“Lembaga keuangan syariah Kazakhstan dapat menjawab kebutuhan warga dan perusahaan di Rusia akan produk dan layanan jasa keuangan syariah,” kata seorang pakar meyakinkan.

“Ruang ekonomi independen di Uni Eurasia menciptakan peluang bagi bank-bank yang memiliki lisensi dari salah satu negara anggota untuk memberikan layanan jasanya di negara anggota lain tanpa izin tambahan serta keharusan melewati kontrol valuta dan keuangan yang ketat. Hal ini menjadi dorongan kuat bagi pertumbuhan perbankan syariah di Rusia,” ungkap Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Konsultan Limited Liability Partnership “Istina’a Corporation Adalet Jabiev.

Artikel Terkait

Muslim di Rusia, Antara Iman dan Pekerjaan

Sulit Bangun Masjid, Tantangan Terbesar Muslim di Rusia

Permintaan Daging Halal di Rusia Meningkat

Kisah di Balik Jihad Seorang Muslim

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki