Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia Dmitry Rogozin mengatakan bahwa Rusia sangat ingin memiliki partner yang dapat diandalkan di wilayah Indonesia. Kredit: Mikhail Tsyganov
Menurut Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia Dmitry Rogozin, saat ini Rusia sedang melaksanakan modernisasi sektor teknologi muktahir di bidang industri dan ekonomi dan hal sebut bisa dijalankan bersama dengan Indonesia. “Rusia dan Indonesia memiliki ketertarikan besar satu sama lain. Kita ini bukanlah saingan, melainkan partner yang potensial. Semua proyek bertujuan untuk membuat Indonesia menjadi negara yang lebih kaya dan makmur,” kata Rogozin dalam Sidang Komisi Bersama Indonesia-Rusia ke-9 Bidang Ekonomi, Perdagangan dan Kerjasama Teknis di Jakarta, Selasa (25/2).
Dalam konteks kerjasama bidang antariksa, kedua negara akan mendapatkan keuntungan bersama dalam pembangunan jangka panjang di sektor jasa kosmik yang di dalamnya termasuk layanan navigasi orbital Rusia dengan sistem GLONASS. Sementara di bidang industri aviasi, Rusia akan membangun pusat pelayanan teknis aviasi pesawat Rusia yang dimiliki oleh Indonesia untuk transportasi udara lokal maupun regional di wilayah Indonesia. Rusia juga akan membangun pabrik pembuatan komponen pesawat terbang dan stasiun pengawasan wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Rogozin menjanjikan bahwa Rusia akan menawarkan proyek yang berhubungan dengan pemusatan industri khusus di Indonesia agar penduduk Indonesia bisa mendapatkan teknologi terbaru. “Bila nanti telah disepakati pengembangan lebih lanjut di bidang energi Indonesia, Rusia siap menawarkan proyek pembangunan stasiun pembangkit tenaga nuklir dengan teknologi yang canggih dan paling tidak berbahaya di seluruh dunia,” ungkap Rogozin. Singkatnya, menurut Rogozin, Rusia siap melakukan kerjasama dengan Indonesia sejauh Indonesia sendiri siap diajak bekerjasama.
Dalam forum yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Ekonomi Republik Indonesia Hatta Rajasa dan Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia ini, Rogozin juga menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan Rusia di Indonesia saat ini telah melaksanakan beberapa proyek yang memiliki nilai sosial yang tinggi, sebut saja jalur kereta api di Kalimantan dan investasi dalam industri pengolahan barang tambang di Indonesia. Terkait hal itu, Rusia tentu ingin memiliki beberapa preferensi dengan mempertimbangkan nilai sosial dari proyek-proyek tersebut.
Rusia akan menawarkan proyek yang berhubungan dengan pemusatan industri khusus di Indonesia agar penduduk Indonesia bisa mendapatkan teknologi terbaru. Kredit: Mikhail Tsyganov
Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia tersebut menambahkan bahwa Rusia sangat ingin memiliki partner yang dapat diandalkan di wilayah Indonesia. “Indonesia adalah negara yang sangat kaya, di sini tinggal masyarakat pekerja keras dan baik hati. Berkaitan dengan itu, hubungan bisnis dengan Indonesia sungguh tak ternilai harganya,” ungkap Rogozin mengakhiri pidatonya.
Forum “Indonesia-Rusia: Strategi Berinvestasi” diselenggarakan oleh Komite Kemitraan dengan Indonesia yang terdiri dari Kementerian Perkembangan Ekonomi Rusia, Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg, dan Kamar Dagang dari kedua negara. Ketua Komite Kemitraan dengan Indonesia Mikhail Kuritsin menyampaikan tujuan forum ini adalah menjadi jembatan informasi antar pelaku bisnis di Rusia dan Indonesia. Forum ini juga dapat meningkatkan kerjasama ekonomi Rusia dengan negara-negara di Asia Pasifik secara lebih efektif untuk saling mengisi satu sama lain.
Salah seorang peserta forum asal Rusia juga mengungkapkan bertambahnya peran mereka dalam komisi Indonesia-Rusia akan membantu pengembangan segala aspek yang berkaitan dengan kerja sama secara lebih dalam dan sistematis.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda